Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Tas raksasa bermotif Aceh, milik Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lhokseumawe masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), karena memecahkan rekor sebagai tas bercorak tradisional terbesar.

Sertifikat MURI tersebut diserahkan Andre Purwandono kepada Kepala KPw BI Lhokseumawe Yufrizal di Lhokseumawe, Minggu.

Andre mengatakan, tas dengan ukuran besar tersebut dinilai superlatif.

Dasar penilaian tersebut, bukan semata-mata dikarenakan ukurannya yang besar, akan tetapi memiliki keunikan tersendiri, yakni bermotifkan tradisional.

"Selain besar, tas ini juga menarik karena memiliki motif tradisional daerah, sehingga lain daripada yang lain," ungkap Andre.

Sementara itu Kepala BI Lhokseumawe Yufrizal menjelaskan, replika tas raksasa yang pernah ditampilkan pertama kali saat Gampong Expo 2017 di Lhokseumawe beberapa waktu lalu tersebut merupakan hasil kerajinan para pengrajin yang dibina BI Lhokseumawe.

Tas warna coklat dengan motif Aceh tersebut, memiliki panjang 3,25 meter, tinggi 1,5 meter dan lebar 1,4 meter.

Untuk bahan kainnya saja, menghabiskan 27 meter kain Prada, kain lapis kawat 25 meter dan kain krah 6,5 meter. Tas ini dijahit dengan benang berjenis ekstra 36 gulung, rakit 10 gulung dan perekat dua gulung.

Selama ini, tas yang dinobatkan sebagai tas terbesar tersebut, berada di ruang lobby Gedung BI Lhokseumawe, serta telah menjadi ikon kerajinan tas motif etnik Aceh yang kini telah banyak dipasarkan ke beberapa negara.

"Tas hasil binaan BI Lhokseumawe, dengan berbagai jenis dan model serta ukuran, telah banyak dipasarkan keluar negeri," katanya.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017