Kutacane (ANTARA Aceh) - Komandan Kodim (Dandim) 0108/Aceh Tenggara (Agara), Letkol Kavaleri Joni Hariadi menyebut, empat desa di Kabupaten Agara terendam banjir akibat meluapnya Sungai Lawe Kinga.
"Keempat desa tersebut yakni Pinding, Kuning I, Rikit Paloh, dan Kuta Lingga," ujar Letkol Joni Hariadi usia rapat penanganan banjir Agara di Kutacane, Senin.
Ia mengatakan, banjir juga merendam jalan lintas Medan-Kutacane sepanjang ratusan meter pada dua kecamatan yakni Bambel dan Bukit Tusam.
Kodim Agara ikut terlibat dalam melakukan evakuasi warga di empat desa terdampak banjir setinggi satu meter lebih dari pemukiman penduduk setempat.
Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agara masih mendata berapa jumlah baik fasilitas umum, fasilitas sosial, dan rumah warga di empat desa tersebut.
"Tanggul sudah diperbaiki BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat. Kami, kodim pada intinya siap membantu untuk meringankan beban warga di Agara," terangnya.
"Paling tidak, tiga kompi satgas (satuan tugas) kami siapkan untuk membantu penduduk terkena banjir," kata Joni.
Kepala BPBD Aceh Tenggara, Ramadhan mengatakan, pihaknya telah melakukan perbaikan tanggul sejumlah sungai di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Ia mengaku, ancaman terbesar meluapnya air sungai berada di Desa Pedesi karena terdapat dua daerah aliran sungai yang menyatu yakni Sungai Lawe Alas dan Sungai Lawe Bulan.
"Kami pun telah siaga dalam tiga pekan terakhir. Namun, titik-titik tanggul yang pecah berada di daerah aliran sungai di wilayah Agara," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017
"Keempat desa tersebut yakni Pinding, Kuning I, Rikit Paloh, dan Kuta Lingga," ujar Letkol Joni Hariadi usia rapat penanganan banjir Agara di Kutacane, Senin.
Ia mengatakan, banjir juga merendam jalan lintas Medan-Kutacane sepanjang ratusan meter pada dua kecamatan yakni Bambel dan Bukit Tusam.
Kodim Agara ikut terlibat dalam melakukan evakuasi warga di empat desa terdampak banjir setinggi satu meter lebih dari pemukiman penduduk setempat.
Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agara masih mendata berapa jumlah baik fasilitas umum, fasilitas sosial, dan rumah warga di empat desa tersebut.
"Tanggul sudah diperbaiki BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat. Kami, kodim pada intinya siap membantu untuk meringankan beban warga di Agara," terangnya.
"Paling tidak, tiga kompi satgas (satuan tugas) kami siapkan untuk membantu penduduk terkena banjir," kata Joni.
Kepala BPBD Aceh Tenggara, Ramadhan mengatakan, pihaknya telah melakukan perbaikan tanggul sejumlah sungai di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Ia mengaku, ancaman terbesar meluapnya air sungai berada di Desa Pedesi karena terdapat dua daerah aliran sungai yang menyatu yakni Sungai Lawe Alas dan Sungai Lawe Bulan.
"Kami pun telah siaga dalam tiga pekan terakhir. Namun, titik-titik tanggul yang pecah berada di daerah aliran sungai di wilayah Agara," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017