Kutacane (Antaranews Aceh) - Tim Basarnas Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, telah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan korban yang terkena musibah dan bencana alam sebanyak 10 kali sepanjang tahun 2017.
"Untuk tahun lalu, operasi yang kita lakukan ada 10 kali," terang Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Aceh Tenggara, Senin.
Ia menjelaskan, sebagian besar operasi tersebut dilakukan dengan lokasi berada di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yakni Aceh Tenggara.
Pihaknya memiliki wilayah kerja di empat daerah di Aceh meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
SAR Kutacane diperkuat oleh 17 personel, dibantu unsur TNI/Polri dan unsur pemerintah empat daerah untuk melakukan berbagai operasi dengan mayoritas wilayah kerjanya berada di pegunungan dan lembah.
"Ada tujuh operasi di Aceh Tenggara ini, seperti pencairan korban hilang di Gunung Perkinson, tiga selamat dan dua meninggal dunia. Lalu banjir bandang yang memakan korban jiwa dua orang, sampai banjir di Kecamatan Bambel akhir tahun lalu," katanya.
Sedangkan ketiga operasi lain, lanjut dia, pihaknya telah melakukan pencairan korban tenggelam di sungai di Subulussalam, korban terseret arus sungai di Gayo Lues, dan pencairan korban tenggelam di arus banjir di Aceh Singkil.
"Kita terus berusaha memberikan yang terbaik. Setiap kali terjadi musibah, kita turun langsung dan rata-rata membuahkan hasil," ungkap Risky.
Awal tahun ini, tutur dia, pihaknya selalu bersiaga dalam mengantisipasi segala kemungkinan. "Bila ada musibah, pasti kami turun.? Apalagi, kami bergerak ketika musibah dan mengutamakan pencegahan," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil menjelang akhir tahun 2017 mengaku, telah bersiaga 24 jam penuh memasuki musim hujan di akhir 2017 hingga awal tahun 2018.
BPBD setempat menyebut, sepanjang November tahun ini tercatat 6.221 kepala keluarga di lima kecamatan telah terdampak banjir selama lima hari.
"Kita tidak mendahului takdir Allah, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," kata Kepala BPBD Aceh Singkil Sulaiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Untuk tahun lalu, operasi yang kita lakukan ada 10 kali," terang Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Aceh Tenggara, Senin.
Ia menjelaskan, sebagian besar operasi tersebut dilakukan dengan lokasi berada di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yakni Aceh Tenggara.
Pihaknya memiliki wilayah kerja di empat daerah di Aceh meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
SAR Kutacane diperkuat oleh 17 personel, dibantu unsur TNI/Polri dan unsur pemerintah empat daerah untuk melakukan berbagai operasi dengan mayoritas wilayah kerjanya berada di pegunungan dan lembah.
"Ada tujuh operasi di Aceh Tenggara ini, seperti pencairan korban hilang di Gunung Perkinson, tiga selamat dan dua meninggal dunia. Lalu banjir bandang yang memakan korban jiwa dua orang, sampai banjir di Kecamatan Bambel akhir tahun lalu," katanya.
Sedangkan ketiga operasi lain, lanjut dia, pihaknya telah melakukan pencairan korban tenggelam di sungai di Subulussalam, korban terseret arus sungai di Gayo Lues, dan pencairan korban tenggelam di arus banjir di Aceh Singkil.
"Kita terus berusaha memberikan yang terbaik. Setiap kali terjadi musibah, kita turun langsung dan rata-rata membuahkan hasil," ungkap Risky.
Awal tahun ini, tutur dia, pihaknya selalu bersiaga dalam mengantisipasi segala kemungkinan. "Bila ada musibah, pasti kami turun.? Apalagi, kami bergerak ketika musibah dan mengutamakan pencegahan," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil menjelang akhir tahun 2017 mengaku, telah bersiaga 24 jam penuh memasuki musim hujan di akhir 2017 hingga awal tahun 2018.
BPBD setempat menyebut, sepanjang November tahun ini tercatat 6.221 kepala keluarga di lima kecamatan telah terdampak banjir selama lima hari.
"Kita tidak mendahului takdir Allah, namun usaha dan persiapan itu wajib, apalagi wilayah Aceh Singkil rentan akan bencana banjir," kata Kepala BPBD Aceh Singkil Sulaiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018