Banda Aceh (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas Banda Aceh menyatakan telah melaksanakan sebanyak 63 operasi pencarian dan pertolongan atau SAR di provinsi ujung barat Indonesia tersebut sepanjang Januari hingga November 2024.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Jumat mengatakan operasi SAR tersebut dengan korban selamat sebanyak 1.920 orang, meninggal dunia sebanyak 50 orang, serta tujuh orang dinyatakan hilang.
"Hingga November 2024, Basarnas Banda Aceh sudah melaksanakan 63 operasi SAR. Jumlah operasi SAR tersebut menurun dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai sebanyak 97 kali," katanya.
Baca juga: Basarnas evakuasi pemancing jatuh dari tebing di Aceh Besar
Ibnu Harris Al Hussain menyebutkan operasi SAR yang dilaksanakan tersebut meliputi kondisi membahayakan manusia sebanyak 34 kali, kecelakaan dengan penanganan khusus sebanyak dua kali, serta bencana alam sebanyak enam kali. Sedangkan operasi SAR kecelakaan pesawat udara nihil.
"Sedangkan wilayah pelaksanaan operasi SAR terbanyak ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah keseluruhannya mencapai 28 kali," kata Ibnu Harris Al Hussain menyebutkan.
Menyangkut wilayah operasi SAR tersebut, Ibnu Harris mengatakan hampir merata di seluruh wilayah Provinsi Aceh, baik daratan, sungai, maupun laut. Selama pelaksanaan operasi, tim SAR menghadapi berbagai kendala seperti cuaca dan kondisi alam.
Selain itu, kata dia, luas wilayah Provinsi Aceh yang luas menyebabkan waktu tempuh menuju lokasi kejadian menjadi lebih lama, sehingga menghambat upaya pertolongan dan pencarian korban.
"Kendala lainnya seperti peralatan dan teknologi serta keterbatasan personel. Termasuk antusias masyarakat yang ikut membantu Operasi SAR tanpa memperhitungkan keselamatan mereka, juga menjadi kendala tersendiri," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Basarnas laksanakan 63 operasi SAR di Aceh Januari-November 2024
Jumat, 29 November 2024 12:03 WIB