Aceh Selatan (ANTARA) - Tim SAR gabungan mengevakuasi mayat perempuan yang diduga imigran etnis Rohingya di pantai Desa Kemumu Hilir, Kecamatan Labuhan Haji Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan Zumardi Chaidir di Aceh Selatab, Sabtu, mengatakan korban ditemukan Sabtu (19/10) sekira pukul 15.00 WIB. Korban dievakuasi ke puskesmas setempat.
"Ini mayat perempuan kedua yang ditemukan di perairan Labuhan Haji. Mayat pertama ditemukan nelayan terapung di perairan pada Kamis (17/10)," katanya.
Terkait penemuan dua mayat tersebut, Zumardi Chaidir mengatakan pihaknya memantau dan berpatroli di sekitar pantai Kecamatan Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji Timur, dan Kecamatan Labuhan Haji Barat.
"Kami terus berpatroli menyisir pantai, mungkin ada korban lainnya. Kemungkinan ini ada kaitannya kapal membawa imigran etnis Rohingya yang terombang-ambing di perairan Labuhan Haji," kata Zumardi Chaidir.
Sebelumnya, nelayan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, menemukan mayat wanita tanpa identitas. Mayat perempuan tersebut diduga imigran etnis Rohingya.
"Mayat tanpa identitas tersebut ditemukan nelayan setempat pada Kamis (17/10) pukul 17.00 WIB. Mayat ditemukan terapung di tengah laut," kata Kapolsek Labuhan Haji, Polres Aceh Selatan, Ipda Sabda Man Sobri.
Setelah ditemukan, kata dia, mayat tersebut dievakuasi ke pelabuhan pasar lama dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Labuhan Haji guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Tidak ada identitas apa pun melainkan hanya obat-obatan di saku depan mayat perempuan tersebut. Obat-obatan itu diduga bukan dari Indonesia, melainkan dari negara lain, seperti India atau Bangladesh," katanya.
Berdasarkan laporan nelayan, kata Kapolsek, ada mayat lainnya yang mengapung di laut. Namun setelah dilakukan patroli, tidak ditemukan mayat lainnya seperti yang disampaikan nelayan.
"Kami terus memantau dan berpatroli di perairan Labuhan Haji. Serta berkoordinasi dengan pihak terkait menyangkut penemuan mayat tersebut," kata Sabda Man Sobri.
Tim SAR evakuasi mayat perempuan diduga etnis Rohingya
Sabtu, 19 Oktober 2024 18:06 WIB