Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, mengadakan musyawarah rencana pembangunan khusus (Musrenbangsus) penyadang disabilitas, perempuan dan anak untuk pemenuhan hak kaum marginal dalam pembangunan.

Musrenbangsus ini di laksanakan di Kantor Camat Johan Pahlawan, Senin dibuka oleh Sekretaris daerah (Sekda), Bukhari diikuti oleh anak-anak, perempuan dan penyandang disabilitas.

"Diharapkan adanya keselarasan perencanaan dan penganggaran dana desa/gampong untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat sebagaimana maksud visi misi kami," katanya saat membacakan sambutan tertulis Bupati Aceh Barat, H Ramli, MS.

Pemanfaatan alokasi dana desa dan alokasi dana gampong (ADD dan ADG) dimintakan agar tepat guna dan sasaran, sebagaimana telah dirangkum dalam peraturan bupati (perbup) terkait alokasi dana gampong yang telah dikeluarkan pemerintah daerah.

Seperti mewajibkan setiap desa mengalokasikan dana sebesar Rp15 juta per orang untuk maksimal 10 orang dalam tahun 2018, untuk menunjang pembangunan infrastruktur dan penguatan ekonomi masyarakatnya.

Kemudian, mengharuskan desa mengadakan minimal satu unit hand traktor gampong serta menganggarkan pembangunan sumur bor sawah dengan pendanaan Rp150 juta/desa dalam rangka peningkatan sektor pertanian.

"Demikian juga untuk kepentingan sosial kemasyarakatan, gampong diharapkan mengalokasikan dana untuk rehab lima unit rumah dhuafa yang dianggarakan sebesar Rp15 juta per unit rumah pada tahun 2018," tuturnya.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Barat, H T Ahmad Dadek menambahkan, dengan keseriusan semua pihak melaksanakan program pembangunan akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Musrenbangsus ini harus benar-benar menyentuh kaum marjinal agar dapat menopang perekonomian rumah tangganya. Secara makro musrenbang yang tepat sasaran akan jadi salah satu pengungkit kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dengan demikian, kata Ahmad Dadek, kondisi sosial ekonomi masyarakat di 12 kecamatan daerah setempat akan semakin membaik, kemudian angka pengangguran dan kemiskinan di daerah itu juga dapat terus ditekan.

Ia menyampaikan, sudah dua tahun terakhir Aceh Barat telah berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan, yaitu 2,59 persen hingga 2016 menjadi 20,38 persen dai sebelumnya 22,97 persen.

"Kegiatan musrenbang ini berlangsung sejak 15-23 Januari 2018 di semua kecamatan akan dilaksanakan secara bergilir," demikian Ahmad Dadek.


Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018