Sigli (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Paska Aceh memfalitasi perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dengan melatih kemampuan individual dan kelompok.
"Ratusan penyandang disabilitas terlihat antusias memperlihatkan kemampuan individual dan kerja kelompok dalam perayaan HDI tersebut, sehingga lahir sejumlah produk kreativitas," kata Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Paska Aceh di Pidie, Farida Haryani, Selasa.
Farida Haryani mengatakan selama lima tahun terakhir, Paska telah mengembangkan kemampuan para masyarakat berkebutuhan khusus tersebut agar mandiri.
Farida mengatakan sejauh ini sudah terbentuk 30 kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.
KSM yang beranggotakan para penyandang disabilitas tersebut, bergerak dalam beberapa kegiatan mulai dari rumah pembuatan kue, ketering, kue-kue tradisional, produk emping melinjo, tikar ayaman dan produk kearifan lokal.
"Beberapa KSM bahkan sudah memiliki dana anggota hingga puluhan juta dan bakal mengarah koperasi," kata Farida.
Farida mengatakan secara umum keberadaan masyarakat berkebutuhan khusus masih tertindas.
Ia menambahkan, mereka masih sulit mengakses fasilitas publik, pendanaan, pembinaan hingga tidak dilibatkan dalam setiap agenda dan program pemerintah.
"Berikan tangan, bahu dan tuntun mereka (disabilitas) agar mandiri, karena mereka hanya terbatas secara fisik, namun ide, kreatifitas dan semangat mereka sangat besar," katanya.
Apalagi setelah program pemberdayaan yang dilakukan pihaknya berakhir tahun ini, pemerintah melalui dinas terkait diharapkan dapat melanjutkan pembinaan bagi ratusan para masyarakat berkebutuhan khusus tersebut.
Warga dengan kebutuhan khusus kini tergabung dalam lembaga Ikatan Persaudaraan Disabilitas Pidie (IPDP) dan Persatuan Tunanetra Indonesia (Portuni) untuk terus saling mendukung untuk mengembangkan diri.
"Mereka butuh dukungan, perhatian dan akses dari pemerintah, secara kemampuan mereka sudah mandiri," kata Farida.