Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Para nelayan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengharapkan pemerintah memasang sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) atau rambu lalu lintas laut khususnya di perairan berkarang, untuk menghindari risiko kecelakaan.

Sekretaris Panglima Laot (Lembaga adat laut) Aceh Utara Asnawi Idris di Lhoksukon, Selasa menyatakan, di peraian tersebut terdapat empat lokasi karang dan sangat membutuhkan rambu-rambu lalu lintas laut.

"Rambu-rambu ini penting dipasang di lokasi terdapat karang sebagai penanda, untuk mencegah boat nelayan bertabrakan, karena permukaan karang baru akan menyembul saat air laut sedang surut," kata Asnawi Idris.

Dikatakan, karang tersebut masing-masing berada dua, di antaranya di atas perairan Kecamatan Lapang dan dua lainnya terdapat di Jambo Aye. Lokasi karang ini hanya sekitar 2 mil hingga 5 mil dari bibir pantai.

Baca juga: Pukat harimau resahkan nelayan Aceh Utara

Menurut Asnawi, selama ini para nelayan hanya dapat menandai lokasi karang berada khusus pada siang hari, karena terdapat pecahan ombak, sedangkan pada malam hari, mereka sama sekali tidak dapat mengetahuinya.

"Ini sangat berbahaya bagi nelayan khususnya yang melaut pada malam hari. Oleh karena, itu kita harapkan pemerintah dapat segera menanggapi keluhan ini. Jika tidak, maka swaktu-waktu bisa berakibat fatal, termasuk nyawa nelayan yang menjadi taruhan," sebut Asnawi.

Dalam dua tahun terakhir, sambung Asnawi, beberapa nelayan di Seunuddon pernah mengalami kecelakaan yakni menabrak karang. Meski selamat dalam insiden itu, tetapi boat yang mereka tumpangi hancur.

Pihaknya mengakui pernah mengusulkan permohonan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di perairan setempat kepada pemerintah melalui dinas terkait, tetapi hasilnya nihil.

Baca juga: Nelayan di Aceh Utara temukan mortir


Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018