Lhokseumawe (ANTARA) - Nelayan tradisional di Krueng Geukueh Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan air laut diduga tercemar limbah, dengan kondisi airnya keruh dan mengeluarkan bau tidak sedap .
"Bahkan bebatuan tampak mulai dipenuhi endapan bubuk putih yang diduga berasal dari limbah yang mengakibatkan banyaknya ikan-ikan di area tersebut mati.Keruhnya air laut di area Pelabuhan Krueng Geukueh ini terjadi sejak Selasa kemarin,"kata salah seorang nelayan M Nur di Lhokseumawe, Rabu.
Menurutnya, keruhnya air laut di kawasan Pelabuhan Krueng Geukueh yang disertai bau tak sedap tersebut diduga akibat pembuangan limbah yang diduga dari PT PIM..
"Disini hanya ada satu pabrik kimia yang aktif, yaitu PT PIM. Banyak ikan-ikan mati karena tercemar limbah itu,"katanya.
Sementara itu, Manager Humas PT PIM Nasrun mengatakan bahwa saat ini pihak bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Utara sudah mengambil sampel air laut yang diduga tercemar limbah.
"Sampelnya sudah diambil di beberapa titik yang diduga tercemar limbah, nantinya sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium oleh Dinas Lingkungan Hidup,"katanya.
Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan laboratorium tersebut baru dapat diketahui apakah penyebabnya dari limbah PT PIM atau dari lainnya.
"Yang pastinya limbah itu bukan amoniak. Kalaupun terjadi kebocoran amoniak, bukan di laut melainkan di udara,"katanya.
Ia menjelaskan bahwa pembuangan limbah yang dilakukan oleh PT PIM sudah mendapatkan izin dari pemerintah dan pembuangannya sudah melalui proses pengolahan hingga benar-benar dapat dibuang kelaut.
"Untuk kepastian apakah limbah tersebut berasal dari PT PIM atau lainnya, biarkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup yang memutuskan hasilnya,"kata Nasrun.
Nelayan Aceh Utara keluhkan air laut tercemar limbah
Rabu, 2 Desember 2020 17:22 WIB