Kutacane (Antaranews Aceh) - Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara (wisman) mulai normal di objek wisata Ketambe di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, setelah sempat tertutup abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Ya, (aktivitas) sudah biasa. Abu vulkanik telah hilang akibat dalam dua hari terakhir turun hujan deras berturut-turut," ucap Muliadi (33), pengelola penginapan di Ketambe, Aceh Tenggara, Jumat.
Ia melanjutkan, wisman sempat menunda untuk melakukan kegiatan seperti pendakian, arung jeram, dan lain sebagainya akibat kehadiran abu vulkanik, kini sudah bisa lakukan.
Seperti diketahui, Ketambe sendiri berada di kaki Gunung Leuser dan merupakan taman nasional yang melintang memiliki luas sekitar satu juta hektare mulai dari Aceh hingga ke Sumatera Utara.
Objek wisata lingkungan ini, juha dikenal sebagai paru-paru dunia yang sekitar 33 persen wilayah taman nasional berada di Aceh Tenggara dengan kombinasi flora dan fauna khas hutan hujan tropis.
Baca juga: Wisman Ketambe kurung diri akibat abu vulkanik
"Ada beberapa turis (wisman) yang masuk ke hutan untuk melakukan pendakian, dan dipandu oleh seorang `guide` dari penduduk lokal," terang dia.
Johan (45), salah satu pemilik tempat penginapan di Ketambe, mengatakan, wisman memiliki waktu yang terbatas untuk liburan dengan menikmati objek wisata alam tersebut.
Ia mengaku, lazimnya wisman yang pada umumnya datang dari benua Eropa dan Amerika, paling memakai waktu selama lama satu pekan di Ketambe.
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan habitat orangutan Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera, gajah Sumatera, beruang madu, siamang, rangkong papan, dan lainnya memiliki jumlah total 89 fauna langka.
"Udah engak (tidak) ada masalah lagi. Aktivitas sudah kembali seperti biasa," tutur Johan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh sebelumnya menyatakan, abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung telah menyebar hingga beberapa wilayah di Aceh akibat terbawa angin.
Baca juga: Wisman ramai kunjungi Ketambe mulai Mei
Petugas Pengamat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Nurul Saori mengatakan, erupsi pada Senin, (19/2), pagi tersebut lebih besar dari erupsi sebelumnya.
Ia menerangkan, awan yang keluar dalam erupsi tersebut juga menyebar hingga 4,9 kilometer ke arah Selatan dan mencapai 3,5 kilometer ke arah Timur dan Tenggara. Debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung itu, terpantau terbang ke arah Selatan dan Barat sesuai arah tiupan angin saat itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Ya, (aktivitas) sudah biasa. Abu vulkanik telah hilang akibat dalam dua hari terakhir turun hujan deras berturut-turut," ucap Muliadi (33), pengelola penginapan di Ketambe, Aceh Tenggara, Jumat.
Ia melanjutkan, wisman sempat menunda untuk melakukan kegiatan seperti pendakian, arung jeram, dan lain sebagainya akibat kehadiran abu vulkanik, kini sudah bisa lakukan.
Seperti diketahui, Ketambe sendiri berada di kaki Gunung Leuser dan merupakan taman nasional yang melintang memiliki luas sekitar satu juta hektare mulai dari Aceh hingga ke Sumatera Utara.
Objek wisata lingkungan ini, juha dikenal sebagai paru-paru dunia yang sekitar 33 persen wilayah taman nasional berada di Aceh Tenggara dengan kombinasi flora dan fauna khas hutan hujan tropis.
Baca juga: Wisman Ketambe kurung diri akibat abu vulkanik
"Ada beberapa turis (wisman) yang masuk ke hutan untuk melakukan pendakian, dan dipandu oleh seorang `guide` dari penduduk lokal," terang dia.
Johan (45), salah satu pemilik tempat penginapan di Ketambe, mengatakan, wisman memiliki waktu yang terbatas untuk liburan dengan menikmati objek wisata alam tersebut.
Ia mengaku, lazimnya wisman yang pada umumnya datang dari benua Eropa dan Amerika, paling memakai waktu selama lama satu pekan di Ketambe.
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan habitat orangutan Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera, gajah Sumatera, beruang madu, siamang, rangkong papan, dan lainnya memiliki jumlah total 89 fauna langka.
"Udah engak (tidak) ada masalah lagi. Aktivitas sudah kembali seperti biasa," tutur Johan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh sebelumnya menyatakan, abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung telah menyebar hingga beberapa wilayah di Aceh akibat terbawa angin.
Baca juga: Wisman ramai kunjungi Ketambe mulai Mei
Petugas Pengamat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Nurul Saori mengatakan, erupsi pada Senin, (19/2), pagi tersebut lebih besar dari erupsi sebelumnya.
Ia menerangkan, awan yang keluar dalam erupsi tersebut juga menyebar hingga 4,9 kilometer ke arah Selatan dan mencapai 3,5 kilometer ke arah Timur dan Tenggara. Debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung itu, terpantau terbang ke arah Selatan dan Barat sesuai arah tiupan angin saat itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018