Meulaboh (Antara) - Bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) jatah Januari - Februari 2018 yang sebelumnya tertunda akibat kerancuan data daerah kini mulai disalurkan oleh Perum Bulog Subdivre Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Kepala Perum Bulog Meulaboh, Ade Mulyani, di Meulaboh, Jumat mengatakan, keluarga penerima manfaat (KPM) pada empat kabupaten wilayah kerjanya akan mendapatkan jatah 10 kilogram beras kualitas medium atau setara Rp10.000/kg.
"Karena adanya proses verifikasi ulang yang dilakukan oleh tim tenaga kerja relawan kecamatan, karenanya baru saat ini disalurkan sekaligus jatah Januari-Februari 2018. Verifikasi ini agar tidak ada penerima ganda, meninggal atau pindah," tuturnya.
Ia menyatakan penyaluran bansos rastra untuk perhitungan dua bulan itu, telah dimulai di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Simeulue, namun demikian untuk peluncuran secara simbolis sudah lebih awal dilaksanakan, seperti di Nagan Raya.
Baca juga: Bulog Kutacane belum salurkan rastra
Ade Mulyani menyampaikan untuk penyaluran itu pihaknya menyiapkan logistik beras dari gudang lebih 800 ton untuk satu kali penyaluran jatah dua bulan itu, kondisi stok beras di Perum Bulog dipastikan aman dan tercukupi untuk wilayah kerjanya.
Untuk penyaluran beras pihaknya mempersiapkan 5.000 ton stok beras untuk perhitungan 12 bulan, selama waktu berjalan Perum Bulog Meulaboh juga akan terus melakukan serapan gabah petani untuk kebutuhan stok di gudang dan kebutuhan lainnya.
"Untuk satu kali penyaluran atau sebulan membutuhkan beras medium lebih 400 ton. Bila diperhitungkan selama 12 bulan atau selama 2018, membutuhkan 5.000 ton lebih stok beras yang harus disiapkan untuk mendukung program bansos rastra," tuturnya.
Lebih lanjut disampaikan, Perum Bulog Meulaboh menargetkan serapan gabah selama 2018 akan tercapai sebanyak 5.580 ton, dengan memprioritaskan pembelian beras petani lokal, tentunya dengan harga standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: Aparat desa tolak bagikan Bansos Rastra
Pada panen rendengan ini pihaknya menargetkan serapan maksimal 70 persen dan selebihnya atau 30 persen lagi akan dibeli pada panen musim gadu diperkirakan pada November 2018, bila tidak tercapai barulah didatangkan dari Perum Bulog Banda Aceh.
Ade Mulyani menjelaskan harga pembelian beras tetap mengacu pada Impres Nomor 05 Tahun 2015 tentang Acuan Pembelian Gabah dan Beras, untuk harga gabah kering panen senilai Rp3.700/kg, sedangkan beras kualitas medium Rp7.300/kg.
"Harga pembelian mengacu pada aturan, kalau pun nanti serapan beras tidak tercapai maka kita akan pasok dari Bulog Banda Aceh. Dari panen rendengan ini target 70 persen, selebihnya pada panen MT gadu akhir 2018,"katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Kepala Perum Bulog Meulaboh, Ade Mulyani, di Meulaboh, Jumat mengatakan, keluarga penerima manfaat (KPM) pada empat kabupaten wilayah kerjanya akan mendapatkan jatah 10 kilogram beras kualitas medium atau setara Rp10.000/kg.
"Karena adanya proses verifikasi ulang yang dilakukan oleh tim tenaga kerja relawan kecamatan, karenanya baru saat ini disalurkan sekaligus jatah Januari-Februari 2018. Verifikasi ini agar tidak ada penerima ganda, meninggal atau pindah," tuturnya.
Ia menyatakan penyaluran bansos rastra untuk perhitungan dua bulan itu, telah dimulai di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Simeulue, namun demikian untuk peluncuran secara simbolis sudah lebih awal dilaksanakan, seperti di Nagan Raya.
Baca juga: Bulog Kutacane belum salurkan rastra
Ade Mulyani menyampaikan untuk penyaluran itu pihaknya menyiapkan logistik beras dari gudang lebih 800 ton untuk satu kali penyaluran jatah dua bulan itu, kondisi stok beras di Perum Bulog dipastikan aman dan tercukupi untuk wilayah kerjanya.
Untuk penyaluran beras pihaknya mempersiapkan 5.000 ton stok beras untuk perhitungan 12 bulan, selama waktu berjalan Perum Bulog Meulaboh juga akan terus melakukan serapan gabah petani untuk kebutuhan stok di gudang dan kebutuhan lainnya.
"Untuk satu kali penyaluran atau sebulan membutuhkan beras medium lebih 400 ton. Bila diperhitungkan selama 12 bulan atau selama 2018, membutuhkan 5.000 ton lebih stok beras yang harus disiapkan untuk mendukung program bansos rastra," tuturnya.
Lebih lanjut disampaikan, Perum Bulog Meulaboh menargetkan serapan gabah selama 2018 akan tercapai sebanyak 5.580 ton, dengan memprioritaskan pembelian beras petani lokal, tentunya dengan harga standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: Aparat desa tolak bagikan Bansos Rastra
Pada panen rendengan ini pihaknya menargetkan serapan maksimal 70 persen dan selebihnya atau 30 persen lagi akan dibeli pada panen musim gadu diperkirakan pada November 2018, bila tidak tercapai barulah didatangkan dari Perum Bulog Banda Aceh.
Ade Mulyani menjelaskan harga pembelian beras tetap mengacu pada Impres Nomor 05 Tahun 2015 tentang Acuan Pembelian Gabah dan Beras, untuk harga gabah kering panen senilai Rp3.700/kg, sedangkan beras kualitas medium Rp7.300/kg.
"Harga pembelian mengacu pada aturan, kalau pun nanti serapan beras tidak tercapai maka kita akan pasok dari Bulog Banda Aceh. Dari panen rendengan ini target 70 persen, selebihnya pada panen MT gadu akhir 2018,"katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018