Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Permintaan terhadap pupuk buatan (kompos) dari kotoran sapi untuk penyubur berbagai tanaman dalam sebulan terakhir ini meningkat di Banda Aceh, sehingga pedagang kewalahan memenuhinya.
"Pembeli pupuk tiap hari terus bertambah, sehingga kami agak kewalahan," ujar Fajri yang didampingi temannya Mariana saat mengolah kompos di lokasi penjualan bunga dan tanaman, Mekar Sari di kawasan Taman Sari Banda Aceh, Selasa.
Dikatakan, dirinya setiap hari menyediakan 500 sak (ukuran kantongan sekitar 15 hingga 20 kilogam) yang sudah ada pembelinya. "Pembeli terus bertambah setiap hari, kalau sebelumnya hanya 200 sampai 250 kantong," sebut Fajri.
Ia mengatakan, walau permintaan banyak, harga jual pupuk per sak kepada pembeli tidak naik, tetap seperti biasa per sak Rp6.000.
Karena tingginya permintaan pupuk, Fajri dan Mariana harus mengolah kotoran sapi dalam dua hari sebanyak ukuran dua bak motor colt diesel. "Setelah diolah dapat menghasilkan sekitar 500 hingga 600 kantong," katanya.
"Kotoran sapi yang sudah lama yang hampir seperti tanah, kita olah pakai sekam padi," ungkapnya.
Pengelola usaha penjualan bunga dan tanaman, Mekar Sari, Astuti menyebutkan meningkatnya permintaan kompos dari kotoran sapi, karena sudah seperti tanah.
"Pembeli lebih suka pupuk dari kotoran sapi, karena kita olah sampai menjadi seperti tanah, sehingga sangat bagus untuk menyuburkan tanaman bunga dan tanaman lainnya," jelasnya.
Ia menyebutkan, pembeli pupuk bukan hanya dari Banda Aceh, juga dari Lamno (Kabupaten Aceh Besar), Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat) dan Kabupaten Aceh Selatan.
"Mereka ada yang menjual lagi dengan harga Rp15 ribu per sak," katanya.
Kotoran sapi dibelinya dari kandang peternak di Montasik, Aceh Besar. "Kita sekali beli dua bak motor colt dengan harga Rp300 ribu/bak," jelasnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Pembeli pupuk tiap hari terus bertambah, sehingga kami agak kewalahan," ujar Fajri yang didampingi temannya Mariana saat mengolah kompos di lokasi penjualan bunga dan tanaman, Mekar Sari di kawasan Taman Sari Banda Aceh, Selasa.
Dikatakan, dirinya setiap hari menyediakan 500 sak (ukuran kantongan sekitar 15 hingga 20 kilogam) yang sudah ada pembelinya. "Pembeli terus bertambah setiap hari, kalau sebelumnya hanya 200 sampai 250 kantong," sebut Fajri.
Ia mengatakan, walau permintaan banyak, harga jual pupuk per sak kepada pembeli tidak naik, tetap seperti biasa per sak Rp6.000.
Karena tingginya permintaan pupuk, Fajri dan Mariana harus mengolah kotoran sapi dalam dua hari sebanyak ukuran dua bak motor colt diesel. "Setelah diolah dapat menghasilkan sekitar 500 hingga 600 kantong," katanya.
"Kotoran sapi yang sudah lama yang hampir seperti tanah, kita olah pakai sekam padi," ungkapnya.
Pengelola usaha penjualan bunga dan tanaman, Mekar Sari, Astuti menyebutkan meningkatnya permintaan kompos dari kotoran sapi, karena sudah seperti tanah.
"Pembeli lebih suka pupuk dari kotoran sapi, karena kita olah sampai menjadi seperti tanah, sehingga sangat bagus untuk menyuburkan tanaman bunga dan tanaman lainnya," jelasnya.
Ia menyebutkan, pembeli pupuk bukan hanya dari Banda Aceh, juga dari Lamno (Kabupaten Aceh Besar), Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat) dan Kabupaten Aceh Selatan.
"Mereka ada yang menjual lagi dengan harga Rp15 ribu per sak," katanya.
Kotoran sapi dibelinya dari kandang peternak di Montasik, Aceh Besar. "Kita sekali beli dua bak motor colt dengan harga Rp300 ribu/bak," jelasnya lagi.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018