Singkil (Antaranews Aceh) - Para keuchik (kepala desa) di Kabupaten Aceh Singkil mengeluhkan lamanya pencairan dana desa, sehingga program pembangunan dan kegiatan yang telah ditentukan menjadi terlambat.
Dalam diskusi sosialisasi penggunaan dana desa, partisipasi masyarakat dan sanksinya yang digagas Anggota DPR - RI Muslim Ayub di Singkil, Selasa, para keuchik mengaku lambannya pencairan dana desa sehingga pengelolaannya terhambat, akibat pengerjaan fisik dan non fisik diujung tahun.
Bahkan sejumlah keuchik mengaku sangat tertekan seperti jadi bulan-bulanan, karena selain mengurus masyarakat juga menghadapi berbagai macam tingkah pola dari oknum-oknum wartawan, polisi, LSM dan dan rival lawan politik yang kalah.
Ironisnya, ada keuchik melaporkan dana desa distop saja, karena penderitaan yang dirasa sangat luar biasa, orang menganggap bangga jadi kepala desa, karena keuntungannya sangat banyak.
Baca juga: Aceh Singkil prioritaskan dana desa swakelola 30 persen
Muji, Keuchik Danau Bungara, Kutabaharu, Aceh Singkil mengatakan, berharap dana desa diberikan dalam posisi aman, berikanlah edukasi (pembelajaran) dan binaan yang matang sehingga kapasitas sumber daya potensi memadai dan tidak semata-mata mengkambing hitamkan keuchik.
Anggota DPR RI Muslim Ayub mengaku hal itu bukan masalah baru. Ketahuilah dana desa sengaja disiapkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Namun, katanya, semua solusi akan tertangani bila musyawarah yang matang dengan masyarakat, karena keputusan bersama, keputusan Allah SWT yang senantiasa selalu diridhoi.
"Pada umumnya awal kegaduhan usai pilkades, akibat pergantian struktur kepengurusan aparat desa disertai pemecatan, jadi saya sarankan, jangan sembarangan dan cepat mengganti struktur aparat desa," ujarnya.
Baca juga: Polisi Aceh Utara pantau penggunaan dana desa
Acara yang digagas Muslim Ayub yang berlangsung setengah hari itu, menghadirkan peserta 116 keuchik dan para camat, dan juga dihadiri Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil Yulihardin, Sekdakab Drs Azmi, Kabag Pemerintahan Sekdakab Azwir SH, Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil Iptu Agus Riwayanto Diputra.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Dalam diskusi sosialisasi penggunaan dana desa, partisipasi masyarakat dan sanksinya yang digagas Anggota DPR - RI Muslim Ayub di Singkil, Selasa, para keuchik mengaku lambannya pencairan dana desa sehingga pengelolaannya terhambat, akibat pengerjaan fisik dan non fisik diujung tahun.
Bahkan sejumlah keuchik mengaku sangat tertekan seperti jadi bulan-bulanan, karena selain mengurus masyarakat juga menghadapi berbagai macam tingkah pola dari oknum-oknum wartawan, polisi, LSM dan dan rival lawan politik yang kalah.
Ironisnya, ada keuchik melaporkan dana desa distop saja, karena penderitaan yang dirasa sangat luar biasa, orang menganggap bangga jadi kepala desa, karena keuntungannya sangat banyak.
Baca juga: Aceh Singkil prioritaskan dana desa swakelola 30 persen
Muji, Keuchik Danau Bungara, Kutabaharu, Aceh Singkil mengatakan, berharap dana desa diberikan dalam posisi aman, berikanlah edukasi (pembelajaran) dan binaan yang matang sehingga kapasitas sumber daya potensi memadai dan tidak semata-mata mengkambing hitamkan keuchik.
Anggota DPR RI Muslim Ayub mengaku hal itu bukan masalah baru. Ketahuilah dana desa sengaja disiapkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Namun, katanya, semua solusi akan tertangani bila musyawarah yang matang dengan masyarakat, karena keputusan bersama, keputusan Allah SWT yang senantiasa selalu diridhoi.
"Pada umumnya awal kegaduhan usai pilkades, akibat pergantian struktur kepengurusan aparat desa disertai pemecatan, jadi saya sarankan, jangan sembarangan dan cepat mengganti struktur aparat desa," ujarnya.
Baca juga: Polisi Aceh Utara pantau penggunaan dana desa
Acara yang digagas Muslim Ayub yang berlangsung setengah hari itu, menghadirkan peserta 116 keuchik dan para camat, dan juga dihadiri Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil Yulihardin, Sekdakab Drs Azmi, Kabag Pemerintahan Sekdakab Azwir SH, Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil Iptu Agus Riwayanto Diputra.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018