Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sejumlah warga mengeluhkan pemadaman bergilir yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) setempat, selama tiga jam sekali akibat gangguan di jaringan sistem interkoneksi di Aceh.

"Hari ini saja, listrik di tempat tinggal saya sudah padam selama dua kali dalam sehari dengan durasi tiga jam," kata Wahid (27), penduduk di Jalan Panglima Teuku Nyak Makam, Banda Aceh, Senin.

Pemadaman listrik, ia merinci, terjadi di pagi hari, dan dari sore hingga malam hari, dengan alasan gangguan terjadi di provinsi tetangga yakni Sumatera Utara ke wilayah paling Barat di Indonesia ini.

Akibat ditimbulkan, lanjutnya, sejumlah penduduk di ibu kota Provinsi Aceh mengaku geram atas kinerja perusahaan pelat merah tersebut.

Sebab berbagai aktivitas masyarakat di Aceh menjadi terganggu, akibat terputusnya aliran listrik. "Listrik, sudah jadi kebutuhan. Mesin cuci, masak nasi, sampai hidupkan pompa air untuk mandi pun tergantung listrik" ucapnya.

"Bisa kita bayangkan, kan. Jika listrik terus bayar pet seperti saat ini. Padahal tak sampai dua bulan lagi kita masuki bulan puasa," terang Wahed.

Abdul Azis (57), warga di Kabupaten Aceh Besar risau dengan penyakit lama PLN harus terulang lagi di provinsi memiliki penduduk total lima juta jiwa itu.

Menurutnya, imbas dari tidak stabilnya aliran listrik di Aceh dikhawatirkan bisa mengakibatkan peralatan elektronik milik warga mengalami rusak.

"Kalau peralatan elektronik kita rusak, apa PLN mau ganti?. Padahal penyebabnya dari mereka (PLN)," tegasnya.

Terpantau malam ini suasana di Banda Aceh terlihat penerbangan listrik menyala seperti di Jalan Panglima Teuku Nyak Makam, sementara sepanjang Jalan Teuku Nyak Arif terjadi pemadaman listrik.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, Bahrul menyebut, pemadaman total listrik di Aceh terjadi karena disebabkan oleh gangguan transmisi 150 kv antara Pangkalan Brandan-Binjai di Sumatera Utara.

"Indikasinya hingga kini, belum kita ketahui. Tapi gangguan ini menyebabkan PLTU Nagan Raya dan PLTMG Arun trip. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018