Takengon (Antaranews Aceh) - Warga Kampung Tanjung Pamar, Kecamatan Rusip, Kabupaten Aceh Tengah, meminta pemerintah daerah setempat membangun jembatan permanen sebagai akses warga di kawasan tersebut.

Warga Tanjung Parang, Sukri kepada wartawan di Takengon, Selasa menuturkan, kondisi jembatan darurat yang terbuat dari rakitan dua pohon besar sebagai penyangga papan untuk lantai jembatan tersebut saat ini sudah tak dapat lagi dilalui warga.

Dua hari terakhir jembatan darurat yang biasanya digunakan warga setempat ambruk diterjang arus sungai yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

Sementara, kata dia, ada 45 kepala keluarga di Kampung Tanjung Pamar yang saat ini sangat membutuhkan sarana jembatan sebagai penghubung wilayah kampung tersebut dengan wilayah lain.

"Kami tidak bisa keluar dari kampung. Ini sudah kami laporkan kepada pihak pemerintah di tingkat kabupaten. Warga berharap jembatan itu bisa segera diperbaiki atau lebih bagusnya jika dibangun permanen," tutur Sukri.

Sukri bersama warga lainnya, Selasa mendatangi Kantor BPBD Aceh Tengah guna melaporkan kondisi jembatan yang ambruk akibat diterjang luapan air sungai saat hujan deras terjadi.

Sekretaris BPBD Aceh Tengah, Mauiza Uswa, kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya akan segera meninjau kondisi jembatan yang dilaporkan warga tersebut guna dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai penanganan darurat sementara.

"Kita sudah menerima laporan dari masyarakat setempat terkait dengan robohnya jembatan dan saat ini dalam persiapan menuju lokasi. Kita akan pelajari apakah jembatan ini memang benar roboh karena bencana atau karena faktor lain," kata Mauiza.

"Kepada bupati juga sudah kita laporkan terkait dengan kejadian tersebut. Dan bupati memerintahkan untuk meninjau langsung ke lokasi," tutur dia.

Wliayah Kampung Tanjung Pamar merupakan wilayah terpencil yang berjarak 35 kilometer atau sekira satu jam perjalanan dari Kota Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah.

Kerusakan yang terjadi pada jembatan penghubung wilayah kampung tersebut dikhawatirkan membuat aktifitas warga di sana terhenti dan terisolir.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018