Karang Baru (ANTARA) - Satu unit jembatan di Desa Marlempang, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang terancam ambles setelah tebing parit tepi jalan di lokasi tersebut tergerus banjir.
Edi Susilo (29) warga setempat, Rabu, mengatakan saat ini posisi jembatan terancam erosi setelah talud penahan tebing ambruk diterjang banjir. Bila dibiarkan akses utama penghubung antar Kecamatan Bendahara- Karang Baru ini akan putus.
"Saat ini panjang erosi sudah sekitar 7 meter mengarah ke jembatan," kata Edi, warga Marlempang.
Menurutnya jembatan Marlempang sudah beberapa kali diterjang banjir. Kini tanah tebing jalan sebelah kanan arah ke Sungai Iyu sudah abrol. Pengendara harus berhati-hati kalau melintasi jembatan tersebut terutama kendaraan bermuatan berat.
"Di titik jalan ambles sudah dipasangi tanda bahaya dari kayu dan pelepah sawit oleh warga untuk diwaspadai oleh pengendara," ujar tokoh pemuda Desa Marlempang ini.
Sementara itu anggota Komisi II DPRK Aceh Tamiang Samuri menemukan badan jembatan box culvert penghubung antar desa dan kecamatan di Desa Tenggulun, Kecamatan Tenggulun patah dihantam banjir. Lokasi jembatan patah tersebut berada di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit. Jembatan sepanjang 6 meter ini patah di bagian ujung, bahkan sudah menyatuh dengan dasar tanah.
"Jembatan ini memang kecil tapi menjadi akses sentral di Tenggulun. Kalau jembatan ini putus ribuan orang bakal terisolasi, karena semua warga lewat dari sini," beber Samuri.
Menurut dewan Dapil 3 ini jembatan box culvert itu sudah lama rusak/patah, namun diperparah oleh banjir dan kegiatan proyek aspal jalan melangsir material lewat jembatan tersebut.
"Saya mewakili masyarakat Tenggulun minta kepada pemerintah Aceh Tamiang melalui instansi terkait segera ambil tindakan cepat di bangun kembali akses jembatan menuju pusat Kecamatan Tenggulun tersebut," pinta politisi PNA ini.