Idi (Antaranews Aceh) - Semburan minyak bercampur gas masih terjadi di titik ledakan dan kebakaran sumur minyak ilegal milik masyarakat di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Jumat sore yang mengakibatkan masyarakat mulai mual-mual dan muntah.
"Kemarin, dua orang guru saya mual-mual dan sampai ke rumah muntah hingga jatuh pingsan. Kita perkirakan ini akibat kesehatannya terganggu membuat keduanya tidak bisa melaksanakan tugasnya hari ini," ujar M. Yusuf, Kepala MAN 3 Aceh Timur di Ranto Peureulak.
Dia mengaku, jarak antara Gedung MAN 3 Aceh Timur dengan titik ledakan dan semburan minyak bercampur gas itu hanya 400 meter, sehingga aroma gas sangat kental tercium.
"Para pelajar saya liburkan untuk sementara waktu, bahkan rata-rata pelajar juga banyak yang tidak hadir dalam tiga hari ini pasca terjadi ledakan dan kebakaran sumur minyak," kata M. Yusuf.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Timur, dr H Zulfikry, MKes dimintai keterangan mengharapkan seluruh masyarakat menjauh dari lokasi radius 500 - 600 meter dari titik semburan minyak bercampur gas.
"Kita sudah membagikan masker dan harapan kita selalu digunakan ketika melintas di sekitar lokasi dengan radius yang telah ditentukan," ujarnya.
Disinggung warga yang mulai mual dan muntah, diharap segera melapor ke Posko Kesehatan yang ada di sekitar lokasi, bahkan Puskesmas Ranto Peureulak juga buka 24 jam.
"Jika kesehatannya terganggu, baik pernafasan atau mual serta muntah, maka segera melapor ke petugas medis," ujar dr Zulfikry.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Kemarin, dua orang guru saya mual-mual dan sampai ke rumah muntah hingga jatuh pingsan. Kita perkirakan ini akibat kesehatannya terganggu membuat keduanya tidak bisa melaksanakan tugasnya hari ini," ujar M. Yusuf, Kepala MAN 3 Aceh Timur di Ranto Peureulak.
Dia mengaku, jarak antara Gedung MAN 3 Aceh Timur dengan titik ledakan dan semburan minyak bercampur gas itu hanya 400 meter, sehingga aroma gas sangat kental tercium.
"Para pelajar saya liburkan untuk sementara waktu, bahkan rata-rata pelajar juga banyak yang tidak hadir dalam tiga hari ini pasca terjadi ledakan dan kebakaran sumur minyak," kata M. Yusuf.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Timur, dr H Zulfikry, MKes dimintai keterangan mengharapkan seluruh masyarakat menjauh dari lokasi radius 500 - 600 meter dari titik semburan minyak bercampur gas.
"Kita sudah membagikan masker dan harapan kita selalu digunakan ketika melintas di sekitar lokasi dengan radius yang telah ditentukan," ujarnya.
Disinggung warga yang mulai mual dan muntah, diharap segera melapor ke Posko Kesehatan yang ada di sekitar lokasi, bahkan Puskesmas Ranto Peureulak juga buka 24 jam.
"Jika kesehatannya terganggu, baik pernafasan atau mual serta muntah, maka segera melapor ke petugas medis," ujar dr Zulfikry.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018