Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Permintaan ikan asin selama bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, tinggi dibandingkan hari-hari biasa.

Wakil Ketua Kerukunan Tani dan Nelayan Aceh (KTNA) Kota Lhokseumawe, Darmawan di Lhokseumawe, Selasa menyatakan, selama Ramadhan, permintaan ikan asin lebih tinggi dari biasanya.

"Alasannya, ikan asin umumnya dinikmati sebagai salah satu lauk tambahan saat makan sahur. Karena dianggap dapat meningkatkan nafsu makan dibandingkan dengan jenis lauk pauk lainnya," jelas dia.

Warga Lhokseumawe, Awaluddin juga mengatakan pada saat sahur, ikan asin menjadi salah satu pilihan untuk lebih enak menikmati nasi.

Bahkan, sebut warga itu lagi, untuk menurunkan efek asin, ikan asin direndam terlebih dahulu sebelum digoreng.

Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi pedagang ikan asin di sepanjang jalan Pasar Pusong, hampir semuanya ramai dengan masyarakat yang ingin membeli ikan asin, sedangkan produksinya masih stabil.

Berdasarkan penuturan salah seorang pedagang ikan asin di Pasar Pusong Lhokseumawe, selama bulan Ramadhan, permintaan ikan asin melonjak dibandingkan waktu sebelumnya.

Sebut pedagang itu, jumlah ikan asin atau ikan olahan yang laku terjual setiap harinya lebih dari 10 Kg, sedangkan pada hari-hari biasa sebelum Ramadhan, jumlah yang laku sangat jauh berbeda.

Sementara jenis ikan asin atau ikan olahan yang banyak diminati pembeli adalah jenis teri kering, udang sabu dan ikan asin Peuda ( ikan asin dari jenis ikan besar).

"Jenis-jenis ikan asin tersebut yang banyak laku, dibandingkan dengan jenis ikan asin lainnya selama bulan Ramadhan," ucap pedagang itu.

Mengenai harga, tidak mengalami lonjakan meskipun permintaan ikan asin tinggi. Umumnya rata-rata harga ikan asin dijual Rp50 ribu/Kg, sedangkan untuk jenis ikan asin berkualitas harganya lebih mahal.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018