Takengon (Antaranews Aceh) - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Kabupaten Aceh Tengah, dengan kapasitas 88 megawatt (MV), ditargetkan beroperasi mulai Juni 2022.

"Kami target operasi penuh PLTA Peusangan pada Juni 2022 mendatang," kata General Manajer?Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera PT PLN Weddy B Sudirman di Takengon, Aceh Tengah, Jumat, saat kunjungan media ke PLTA Peusangan.

Didampingi General Manajer PT PLN Wilayah Aceh Jefri Rosiadi, Weddy mengakui, pembangunan PLTA Peusangan menghadapi berbagai permasalahan, mulai konflik, gempa, hingga persoalan pembebasan lahan.

Proyek ini, kata dia, mulai dikerjakan pada 1998. Namun terhenti karena konflik Aceh. Kemudian, terjadi gempa dahsyat di Aceh akhir 2004, membuat teknis pembangunannya dikaji ulang.

"Kami harus mengkaji kembali pembangunan PLTA ini pascagempa. Sebab, sebagian besar pembangunan berada di bawah tanah. Kami mendesain ulang pembangunannya dan mulai 2011 dikerjakan kembali," katanya.

Weddy menyebutkan progres pengerjaan keseluruhan mencapai 63 persen. Sedangkan progres pembangunan pembangkit bawah tanah baru 30 persen. PLTA Peusangan dikerjakan kontraktor asal Korea Hyundai bekerja sama dengan BUMN PP.

Weddy menyebutkan, PLTA Peusangan memiliki dua pembangkit. Pembangkit pertama berada di bawah tanah dan pembangkit kedua berada di atas tanah. Air untuk menggerakkan turbin berasal dari Danau Laut Tawar yang diambil melalui aliran Krueng (sungai) Peusangan.

Selain faktor gempa dan nonteknis lainnya, pembangunan PLTA Peusangan juga menghadapi kendala lahan, di mana lahan yang sudah dibebaskan, kembali dikuasai masyarakat karena pembangunannya sempat terhenti beberapa lama.

"Bahkan, sampai sekarang masih ada masyarakat yang mengklaim pembebasan lahan, padahal tanah mereka sudah dibayar. Jadi, kami tidak mungkin membayar pembebasan lahan yang sudah dibebaskan sebelumnya," ungkap Weddy.

Jika PLTA tersebut nantinya beroperasi, 12 MW di antaranya akan disuplai untuk kebutuhan masyarakat Aceh Tengah. Selebihnya dari 88 MW akan disuplai ke gardu induk di Bireuen, dan selanjutnya masuk subsistem jaringan listrik Sumatera.

Total investasi PLN untuk PLTA Peusangan, sebut Weddy, mencapai Rp4 triliun. Dari total investasi tersebut, 80 persen di antaranya berasal dari pinjaman Jepang, dan 20 persen lainnya dana PT PLN.

"Kehadiran PLTA Peusangan ini nantinya turut mendongkrak perekonomian masyarakat. Kami berharap penyelesaian proyek ini bisa tepat waktu. Kendati begitu, kami juga butuh stamina menyelesaikan pembangunan PLTA Peusangan," kata Weddy.
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018