Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pengusaha penggilingan gabah di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, memilih melepas beras ke pasar ketimbang menjualnya kepada Bulog Subdivre Meulaboh, karena harga tampung perusahaan umum itu sebagai mitra tidak setinggi pasaran.

Pemilik usaha penggilingan di Kecamatan Woyla, Yunanda Daud, di Meulaboh, Selasa, menuturkan bahwa harga tampung beras oleh Bulog setelah diolah pabriknya masih rendah yakni Rp8.030 per kilogram, sementara bila dijual ke pasar harganya Rp9.000/kg.

"Untuk serapan Bulog Meulaboh tetap kita sediakan, tetapi ketika harga di pasar lebih tinggi maka kami memilih menjual ke pasar. Pembelian harga dari pemerintah juga berpengaruh saat pembelian gabah petani," katanya saat dihubungi wartawan.

Selama panen raya musim gadu yang telah berlangsung, belum ada serapan dari Bulog Meulaboh dari usaha penggilingan, sementara pihaknya terus melakukan pengadaan atau pembelian gabah petani yang sedang panen raya.

Ketika pasokan sudah melimpah, maka pemilik usaha penggilingan lebih memilih langsung melepas ke pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan demikian ketersediaan pangan beras akan tetap stabil di pasar daerah.

Daud, berkata, usahanya membeli gabah hasil panen petani bukan hanya dari Kabupaten Aceh Barat, tetapi juga dari kabupaten tetangga seperti Aceh Jaya dan Nagan Raya, harga yang mereka tampung tentunta di atas harga beli gabah oleh Perum Bulog.

"Karena untuk beras Bulog sudah ada standar harga, mulai dari beli gabah sampai beras didistribusikan. Ketika pengadaan untuk Bulog, tentunya harga beli disesuaikan dengan permintaan Bulog, sementara untuk jual sendiri akan beda lagi," katanya.

Selama ini, katanya, petani sudah pintar dalam memilih agen yang datang membeli gabah. Ketika harga yang ditawarkan rendah maka petani tidak akan menjual gabahnya, kecuali bila terdesak secara ekonomi.

Daud berkata, usaha pengilingan padinya hanya mampu mengumpulkan gabah petani rata-rata 1.000 ton per tahun, itupun dengan berkeliling ke semua kawasan sentra produksi padi di Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya.

Ketika Perum Bulog Meulaboh menginginkan stok beras, maka tinggal melakukan komunikasi dengan pihaknya, apabil mitra mendapat gabah dengan harga standar pemerintah barulah gabah digiling dan dijual kepada mitra kerja yakni Perum Bulog.

"Petani tentunya berharap harga beli yang tinggi, tetapi kami membeli sesuai permintaan. Kalau panen raya petani mau tidak mau jual ke Bulog karena harga rendah, tetapi ada saat tertentu petani jual tinggi ketika hasil panen tidak maksimal," katanya.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018