Banda Aceh, (Antaranews Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebut, Susoh yang terletak di Aceh Barat Daya mengungguli muat atau kirim barang dalam perdangangan antar pulau di antara 11 pelabuhan di Aceh. 
 
"Susoh telah menjelma mengalahkan 10 pelabuhan di Aceh, karena 1.390.898 ton barang berasal dari provinsi ini telah di kirim melalui pelayaran dalam negeri," ujarnya Kepala BPS Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Selasa.

Total jumlah barang yang di muat itu, lanjutnya, tercatat dalam delapan bulan terakhir atau periode Januari hingga Agustus 2018. Namun tidak diikuti dengan barang yang di bongkar di Susoh, karena masih nihil hingga kini. 

Jika dibandingkan sepanjang 2017, maka jumlah barang yang di kirim melalui Suso melonjak drastis karena tahun lalu cuma tercatat 25.678 ton, sementara barang di bongkar nihil.

Untuk barang di bongkar melalui perdangangan dalam negeri antar pulau di provinsi berjuluk "Bumi Serambi Mekkah" ini, tercatat Ulee Lheue, Malahayati, dan Lhoknga mengungguli 10 pelabuhan lain dengan 718.651 ton.

"Pelabuhan Ulee Lheue, Malahayati, dan Lhoknga mengungguli barang di bongkar atau tiba di antara 11 pelabuhan dengan total berjumlah 1.154.881 ton di tahun 2017," kata dia.

Ia mengatakan, sementara jumlah total barang yang telah di bongkar lewat pelabuhan dalam delapan bulan terakhir di tahun ini total berjumlah 1.302.498 ton.

Sedangkan jumlah barang yang di kirim melalui 11 pelabuhan di Aceh di pelayaran dalam negeri jauh lebih besar lagi, yakni sebanyak 2.293.377 ton.

"Jumlah perdangangan antar pulau sepanjang tahun 2017 untuk bongkar 2.959.448 ton, dan muat 1.744.946 ton telah dibalikkan lewat pelabuhan di Aceh cuma delapan bulan," terang Wahyudin.

Gubernur Aceh non aktif Irwandi Yusuf tahun lalu, telah meminta kepada pemerintah daerah di provinsi tersebut untuk dapat terus memaksimalkan keberadaan pelabuhan setempat.

Hal tersebut, kata Irwandi, sebagai langkah untuk mendukung program tol laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Kembangkan Pelabuhan Calang, sehingga menjadi pintu perdagangan internasional di wilayah pantai barat Aceh," tegasnya. 
***1***
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018