Lhoksukon,, (Antaranews Aceh) - Perintah Kabupaten Aceh Utara mengimbau para petani agar mematuhi jadwal musim tanam untuk menyesuaikan dengan distribusi air yang akan disalurkan dari bendungan irigasi di daerah itu.
     "Mematuhi jadwal musim tanam dari pemerintah itu penting, sehingga petani tidak terlambat dan tidak terkendala air saat turun ke sawah, apalagi sampai terjadi musim kemarau panjang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Aceh Utara Edi Anwar di Lhoksukon, Rabu.
     Dijelaskan,  pintu air bendungan irigasi Langkahan telah dibuka pada 10 Oktober 2018, sesuai hasil musyawarah pemerintah bersama masyarakat, kemudian akan ditutup pada 10 Februari 2019.
     Jaringan irigasi pada bendungan Langkahan ini dapat mengairi sawah ke sejumlah kecamatan di antaranya Langkahan, Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Baktiya, Baktiya Barat dan Lhoksukon. 
Selain areal sawah warga Aceh Utara, bendungan irigasi itu juga mengairi ke Kecamatan Pante Bidari, Madat dan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.
    "Pada musim tanam lalu, beberapa petani mengeluh kekurangan air, ada yang mengaku tanaman padinya baru tahap akan mulai berbulir, sementara pintu air bendungan Langkahan sudah ditutup. Penutupan itu sesuai jadwal agar proses musim tanam rendengan tahun ini tidak terlambat,” kata Edi Anwar.
    Oleh karena itu pihaknya mengimbau para petani agar benar-benar menjaga waktu jadwal turun ke sawah, sehingga tidak berdampak pada hasil produksi gabah nantinya, juga untuk menjaga masa tanam serentak.
     Sementara itu, Razali Yusuf, petugas pintu air di jaringan irigasi bendungan Langkahan mengingatkan warga tidak membuang sampah atau limbah rumah tangga ke saluran irigasi.
    "Kita mengimbau  warga untuk tidak membuang sampah ke saluran irigasi, karena dapat menyebabkan terganggunya proses aliran air ke sawah para petani,” demikian Razali.

Pewarta: M Zubir

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018