Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar bertekad menerapkan produksi pangan berkelanjutan di daerah itu yakni dengan pemanfaatan pupuk alami seperti kompos, pupuk kandang dan pestisida alami.
“Artinya, kita bertekad menerapkan pertanian ramah lingkungan dengan memberikan pemahaman kepada petani untuk mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam setiap musim tanam,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Agus Rizal di Lambaro, Selasa.
Ia menjelaskan untuk mewujudkan pangan berkelanjutan tersebut salah satunya adalah meningkatkan pemahaman petani terhadap cara membuat pupuk organik dan pestisida hayati.
“Pelatihan dan bimbingan teknis yang terus kita optimalkan kepada kelompok tani merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan pangan berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya.
Menurut dia pembinaan tersebut saat ini dilakukan oleh para penyuluh di lapangan kepada kelompok tani yang tersebar di seluruh kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar.
“Lewat pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan akan menjadikan para petani mampu membuat dan memanfaatkan pupuk organik dan pestisida hayati dalam setiap musim tanam,” katanya.
Ia menambahkan penggunaan pupuk organik dan pestisida hayati memiliki keunggulan ramah lingkungan dan hemat biaya produksi yang akan dikeluarkan para petani setiap musim tanam.
Kabupaten Aceh Besar memiliki luas lahan baku sawah yang tersebar di 23 kecamatan seluas 25.692 terdiri dari sawah tadah hujan 8.770 hektare dan irigasi 16.904 hektare.