Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, menargetkan luas tanam padi pada musim gadu tahun 2023 mencapai seluas 13 ribu hektare dari luas lahan baku sawah di daerah itu seluas 25 ribu hektare.
"Musim tanam gadu telah dimulai, di mana para petani di daerah produksi padi di Aceh Besar sudah mulai turun ke sawah," kata Kadis Pertanian Kabupaten Aceh Besar Jakfar di Jantho, Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan lahan yang ditanami pada musim gadu tersebut merupakan kawasan sawah yang memiliki sumber air seperti adanya jaringan irigasi utama dan pedesaan atau mandiri.
Baca juga: Pemkab upayakan kilang padi modern di Abdya segera beroperasi
Menurut dia, untuk daerah persawahan tadah hujan yang tersebar di hampir seluruh kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar tidak dianjurkan untuk tanam padi karena berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan berkurang.
Ia mengatakan berkurangnya curah hujan akan ikut berpengaruh terhadap hasil panen dan juga berpotensi pada gagal panen yang diakibatkan ketiadaan air yang cukup untuk mengairi areal persawahan.
Untuk meningkatkan produksi padi di kabupaten setempat, tambah Jakfar, pihaknya terus meningkatkan pendampingan kepada para petani yang salah satunya penggunaan benih unggul, pemberian pupuk yang cukup, pengolahan tanah, dan didukung dengan ketersediaan air yang cukup.
"Kita memiliki tenaga penyuluh yang tersebar di seluruh kecamatan yang siap memberikan pendampingan kepada petani guna meningkatkan produksi yang akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia menambahkan rata-rata produksi padi di Kabupaten Aceh Besar sebanyak 6-7 ton per hektare.
Baca juga: Tingkatkan Hasil Panen, Petani Abdya Lakukan Metode Ramah Lingkungan tanpa pestisida