Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) mengawasi secara ketat pembangunan Pelabuhan Balohan yang merupakan pintu masuk domestik ke Pulau Weh.

Kepala BPKS Sayid Fadhil di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, pengawasan ketat ini untuk memastikan pengerjaan pembangunan Pelabuhan Balohan berjalan sesuai rencana dan spesifikasi kerja.

"Kami tentu tidak menginginkan revitalisasi Pelabuhan Balohan ini dikerjakan asal jadi. Pelabuhan ini merupakan ikon masyarakat Sabang," kata Sayid Fadhil.

Menurut dia, Pelabuhan Balohan merupakan pintu masuk domestik utama ke Sabang, Pulau Weh. Sebagai ikon, pelabuhan ini harus menjadi kebanggaan masyarakat di pulau ujung barat Indonesia tersebut.

Sayid Fadhil menyebutkan, anggaran pembangunan ulang Pelabuhan Balohan tersebut mencapai Rp197 miliar yang bersumber dari APBN. Pekerjaannya dilakukan dengan sistem tahun jamak.

"Anggaran yang digunakan untuk Pelabuhan Balohan ini sangat besar. Lebih dari separuh anggaran BPKS dialokasikan untuk Pelabuhan Balohan. Total anggaran BPKS pada 2018 hanya Rp227 miliar," sebut dia.

Oleh karena itu, lanjut Sayid Fadhil, BPKS tidak menginginkan pengerjaan pembangunan Pelabuhan Balohan ini melenceng dari spesifikasi yang telah ditetapkan. Begitu juga waktu pengerjaannya, harus sesuai jadwal.

"Saat ini, progres kerjanya sudah mencapai 17 persen dan ditargetkan pada akhir 2018 mencapai 36 persen. Pembangunan pelabuhan ini harus selesai akhir 2019," tegas Sayid Fadhil.

Dengan beroperasinya Pelabuhan Balohan tersebut nantinya, kata dia, maka masyarakat Sabang, Pulau Weh, akan memiliki pelabuhan penyeberangan dengan standar internasional.

"Pelabuhan Balohan nanti memiliki fasilitas internasional, seperti tempat sandar kapal cepat dan lambat, terminal utama, mal, fasilitas pemadam kebakaran, dan lainnya. Kami berharap pelabuhan ini menjadi kebanggaan masyarakat Sabang," pungkas Sayid Fadhil.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018