Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Harga garam yang diproduksi secara tradisional di tingkat petani saat ini relatif stabil dengan menyentuh harga Rp6.000 per kilogram (kg) di Aceh.
"Harga (garam) sekarang, kalau saya jual di sini Rp6.000 per kilogram," kata petani garam Azhari (51), di Desa Lamujong, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Kamis.
Ia melanjutkan, sedangkan jika garam diproduksi petani setempat ke sejumlah pasar tradisional baik di Banda Aceh maupun Aceh Besar menjadi Rp8.000 per kilogram.
Terjadi selisih harga Rp2.000 per kilogram, akibat membutuhkan transportasi sebagai biaya angkut ke sejumlah pasar tradisional puluhan kilometer tersebut.
Namun, lanjutnya, beberapa tahun terakhir pembeli di provinsi paling Barat tersebut lebih sering mendatangi ke tempatnya memproduksi barang memiliki rasa asin.
"Saya tidak sanggup mengantar, karena pembeli datang ke tempat saya. Rata-rata garam dapur yang saya bikin, sehari antara 85 hingga 100 kilogram harus ada," tuturnya.
Abdullah (45), petani garam lainnya di Aceh Besar mengatakan, dewasa ini para petani garam lokal masih dapat untung dengan harga jual sebesar Rp6.000 per kilogram.
Ia mengaku, petani setempat juga memproduksi garam industri menggunakan sistem jemur dengan memanfaatkan sinar matahari yang memakan waktu 15 sampai 17 hari.
"Alhamdulillah. Walau untungnya tipis, tapi masih ada. Begitu juga dengan garam untuk industri lokal," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo meminta supaya kebijakan impor garam sebesar 3,7 juta ton tidak dijadikan bahan perdebatan, dan para petani garam di daerah tidak perlu khawatir.
Presiden mengatakan, masyarakat dan petani tidak perlu merasa khawatir dengan impor garam karena harga komoditas tersebut terutama di tingkat petani terpantau stabil.
Badan Pusat Statistik Aceh merilis, dari Januari hingga September 2018 provinsi tersebut telah mengimpor garam senilai 870.783 dolar AS. Nilai impor ini meningkat 0,72 persen dibanding periode yang sama di 2017 dengan nilai 864.600 dolar AS.
"Tolong dibedakan antara garam industri dan rakyat. Yang saya pantau harga garam di Madura, NTT, Aceh dan dalam posisi baik," ujar Presiden Joko Widodo.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018