Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sejumlah pelaku industri pengolahan perikanan laut dari Aceh mengaku, hingga kini belum bisa memanfaatkan limbah ikan menjadi industri hilir yang menimbulkan nilai tambah, seperti suatu produk yang siap pakai.

Teuku Arizal (45), pemilik pengolahan ikan dalam skala rumahan di Lamdingin, Banda Aceh, Rabu mengatakan, pihaknya telah mengerti bahwa limbah ikan bisa diolah menjadi tepung ikan.

"Kendala kami, ada di mesin yang terlalu mahal harganya. Selama ini limbah ikan, seperti kepala, kulit, isi perut, dan lain-lain, cuma jadi pakan ternak," ujarnya.

Dalam sehari, ia mengaku, bisa memproduksi ikan asin, dan ikan "keumamah" khas Aceh dengan bahan baku ikan segar sekitar satu ton yang melibatkan pekerja empat orang berasal dari warga setempat.

Dari satu ton ikan segar tersebut, lanjutnya, cuma bisa diambil dagingnya yang berjumlah sekitar 300 kilogram untuk kemudian diolah menjadi ikan asin, dan ikan "keumamah".

"Kalau kita banyangkan, hampir 700 kilogram kita buang percuma ke peternak, seperti bebek. Walau petenaknya datang sendiri untuk ambil limbah ikan ke tempat usaha kita," kata dia.

Muhammad Nur Usman (65), pemilik salah satu sentra produksi ikan di Lampulo, Banda Aceh, mengaku, pihaknya telah paham akan kebijakan "blue economy" dengan memanfaatan limbah perikanan.

Ia menuturkan, tulang ikan kambing-kambing bisa dimanfaatkan sebagai gelatin merupakan protein yang larut, dan bersifat sebagai bahan pembuat gel.?

"Kami belum terlalu jauh berpikir ke situ. Salah satu seababnya, karena ketiadaan mesin untuk mengolah limbah ikan ini. Makanya hingga kini belum bisa kita manfaatkan," katanya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong mengoptimalkan pemanfaatan limbah sawit untuk bahan baku pakan ikan, guna mengurangi impor tepung ikan yang selama ini dinilai cukup tinggi.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto tahun ini mengatakan, mulai tingginya minat penggunaan pakan ikan mandiri menuntut pemenuhan kebutuhan bahan baku pakan secara kontinyu.

"Kondisi ini masih menjadi tantangan para pelaku usaha pakan mandiri di beberapa daerah," katanya saat menyampaikan hasil kunjungan kerjanya di Kabupaten Kampar, Riau.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018