Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kota Banda Aceh menyatakan saat ini daerah tersebut masih membutuhkan infrastruktur pendukung guna mengoptimalkan potensi perikanan salah satunya tempat pendinginan atau penyimpanan ikan.

"Kita akui saat ini tempat penyimpanan ikan di Kota Banda Aceh masih kurang sehingga saat tangkapan melimpah akan berdampak terhadap hasil tangkapan nelayan di pasaran," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman alam sambutan yang disampaikan Asisten II Setdako Banda Aceh, Iskandar di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penyerahan rumpon dan peluncuran program klaster ikan tongkol dari Bank Indonesia Perwakilan Aceh untuk nelayan di Ulee Lheu Banda Aceh.

Ia menjelaskan Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat di daerah pesisir yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan.

Menurut dia tempat penyimpanan ikan di kota tersebut masih terbatas, sehingga perlu adanya penambahan guna memastikan hasil tangkapan nelayan tidak turun drastis saat tangkapan melimpah.

"Jika tersedia tempat penyimpanan ikan yang lebih besar makan harga ikan akan tetap stabil di pasaran meski memasuki musim tangkapan melimpah dari nelayan," katanya.

Pihaknya mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menghadirkan infrastruktur pendukung guna memberikan nilai tambah terhadap hasil tangkapan nelayan dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah di masa mendatang.

Ia menambahkan Pemerintah Kota Band aAceh terus brupaya maksimal untuk menghadirkan berbagai program dan juga mengandeng pelaku usaha guna berkontribusi membangun sektor perikanan yang memiliki potensi cukup besar.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis menyatakan Banda Aceh merupakan salah satu daerah penghasil ikan yang cukup besar bersama dengan lima kabupaten lain.

Berdasarkan data BPS, jumlah rumah tangga (RT) perikanan tangkap di Banda Aceh 406 dengan jumlah nelayan mencapai 2.493 orang, dan produksi rata-rata ikan sebesar 8.500 ton per tahun.

Ada pun jenis ikan yang dihasilkan antara lain cakalang, tongkol, skipjack, tuna, dan berbagai ikan karang yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Keterlibatan Bank Indonesia dalam mengembangkan Kawasan tersebut merupakan wujud nyata atas komitmen menumbuhkan sumber perekonomian baru dan meningkatkan kapasitas pelaku usaha khususnya yang berkaitan dengan komoditas penyumbang inflasi," katanya.

Pihaknya berharap melalui program tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan dan menyejahteraklan masyarakat serta akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018