Meulaboh (Antaranews Aceh) - Sebagian besar petani di Kabupaten Aceh Jaya, lebih tertarik mengembangkan tanaman jagung dibandingkan komoditas lain karena terbukti secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

"Karena itu jagung saat ini sedang digalakkan, apalagi untuk tanaman lain masih sulit karena letak daerah yang rawan bencana banjir," kata Ketua Organisasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Jaya, Nurdin, dihubungi dari Meulaboh, Selasa.

Dia mengatakan kawasan sentra pengembangan tanaman jagung terkonsentrasi di beberapa desa dalam Kecamatan Teunom, area pengembangan komoditas jenis jagung pipil itu, jauh dari kawasan ancaman banjir musiman.

Ia menyampaikan di Kecamatan Teunom setidaknya terdapat 1.000 hektare lebih luas lahan tanaman jagung yang dilakukan panen secara berkala tiga bulan sekali oleh petani dengan produktivitas 6-7 ton/hektare.

Hanya saja, lanjutnya, persoalan harga jual masih relatif murah yakni seharga Rp4.000/kg, dengan potensi lahan dan ketersediaan bahan baku di Aceh Jaya seharusnya sudah ada industri pengolah jagung untuk kebutuhan pakan dan sebagainya.

"Harusnya dengan potensi produksi jagung yang cukup besar, kita sudah memiliki pabrik pengolah pakan. Selama ini produksi jagung petani dijual ke penampung dari Banda Aceh dan Medan Sumatera Utara," jelasnya.

Nurdin mengatakan selama ini petani banyak tertarik membudidayakan tanaman jagung karena ketersediaan lahan dan hasil pertanian tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat petani daerah setempat.

Lebih lanjut dia mengatakan budi daya tanaman jagung mayoritas berkembang di Kecamatan Teunom, sebab masih ada area lahan yang dapat dimanfaatkan oleh petani seperti di kawasan area lereng gunung atau lahan yang bebas dari banjir.

Nurdin mengatakan pihaknya terus bersama petani, memfasilitasi sampai kepada penyaluran bantuan bibit dari pemerintah, walau pun bantuan terbatas akan tetapi semangat petani di Aceh Jaya tidak kurang untuk mengembangkan tanaman jagung.

"Walau pun terbatasnya penyaluran bantuan dari pemerintah untuk komoditas jagung, tetapi saya lihat hal ini tidak begitu terpengaruh. Petani terus mengembangkan di beberapa titik lokasi tanaman jagung, terutama di daerah sedikit tinggi," pungkasnya.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018