Banda Aceh (ANTARA) - Harga minyak nilam di Kabupaten Aceh Jaya saat ini mengalami kenaikan dari sebelumnya berkisar Rp530 ribu per kilogram, kini menjadi m Rp700 ribu per kilogram di tingkat pengepul.
“Kita saat PT Bara Jaya Aceh Jaya menampung minyak nilam dari para petani dengan harga Rp690-700 ribu per kilogram dan itu juga melihat kualitas dari pada minyak tersebut,” kata Kepala Divisi Perindustrian dan Perdagangan PT Bara Jaya, Nazar, di Aceh Jaya, Selasa.
Dirinya menyampaikan, harga saat ini memang cenderung meningkat dibandingkan dengan beberapa waktu lalu yang hanya berkisar Rp500 ribu per kilogram.
Dalam menghasilkan minyak nilam, mereka memasak sendiri daun nilam itu, karena bahan baku yang masih sangat sedikit, dan hanya fokus membeli dari petani nilam di daerah tersebut.
Nazar menuturkan, produksi nilam hari ini masih sedikit di tingkat petani, di mana mereka hanya mampu memperoleh 20 kilogram minyak nilam per harinya, jauh dibandingkan empat bulan lalu mencapai 50 kilogram per hari.
“Ini juga pengaruh hujan, sehingga produksi minyak nilam juga minim dibandingkan empat bulan lalu banyak minyak nilam, hanya saja harganya lebih rendah sekitar Rp500 ribu per kilogram,” katanya.
Dirinya menambahkan, setelah pihaknya memproduksi dan menampung minyak nilam dari petani, maka kemudian dijual kembali kepada pengepul yang lebih besar seperti PT Aroma, PT Sidomuncul, PT Nasco dan Fan Aroma yang telah mengikat kontrak bersama.
“Untuk tahun ini kita belum ada lahan nilam sendiri, namun kita juga membeli lahan dari para petani dengan menghitung kalkulasi berapa minyak nilam yang akan keluar nantinya,” kata Nazar.
Dalam kesempatan ini, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Aceh Jaya Edi Feviriandi menyebutkan, luas lahan nilam di kabupaten setempat tahun ini seluas 162 hektare, dengan Produksi 29 ton dan produktivitas 177 Kilogram per hektare.
"Dengan luas lahan tersebut, saat ini ada 337 petani nilam di seluruh Aceh Jaya," demikian Edi Feviriandi.