Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya meminta perpanjangan waktu ke Kementerian Pertanian untuk penginputan data kelompok tani ke elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), karena masih terkendala jaringan internet yang sering bermasalah di daerah tersebut.
“Banyak kendala yang kita dapatkan saat melakukan penginputan e-RDKK di lapangan, mulai dari jaringan yang sering error dan juga ada yang harus dilakukan penginputan ke dalam Simluhtan,” kata Kabid Prasarana Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Aceh Jaya, Yunna Mufliadi, di Aceh Jaya, Selasa.
Ia menyampaikan, waktu input yang telah diberikan saat ini hingga 5 Desember 2023, sehingga proses penginputan data tidak terkejar lagi.
“Kita juga sudah layangkan surat ke pusat untuk penambahan waktu input, karena jika tidak bisa, jatah pupuk subsidi di Aceh Jaya juga terancam berkurang,” ujarnya.
Dirinya berharap waktu penginputan dapat ditambahkan, sehingga semua petani yang ada di kabupaten Aceh Jaya bisa masuk ke dalam e RDKK dan alokasi pupuk subsidi tersebut bisa ditebus.
Sementara itu, Kepala BPP Lamno Muliadi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya baru menginput sebanyak 1.642 nama petani ke dalam e RDKK dari tiga ribu lebih jumlah petani yang di Kecamatan Jaya.
“Kendala kita memang banyak seperti server sering error, kemudian sebelum kita masukkan data ke dalam e RDKK harus kita sinkronkan ke dalam Simluhtan, dengan menyesuaikan NIK petani,” katanya.
Selain itu, petani juga enggan memberikan KTP dan KK nya kepada para penyuluh, karena takut digunakan untuk kepentingan politik.
“Mereka takut menyerahkan KTP dan KK kepada penyuluh apalagi memasuki tahun politik, baru November 2023 ini diberikan data sedangkan waktu penginputan juga sudah mepet,” demikian Muliadi.
Baca juga: Turunkan emisi karbon, ini yang dilakukan XL Axiata
Aceh Jaya butuh perpanjangan waktu penginputan data pertanian ke RDKK
Rabu, 6 Desember 2023 13:11 WIB