Suka Makmue (Antaranews Aceh) - Pihak Kodim 0116 Nagan Raya masih mengamankan meriam kuno peninggalan Kerajaan Seuneuam, yang merupakan pemberian Kerajaan Turki.

"Sampai hari ini masih kita amankan meriamnya di Makoramil Darul Makmur," kata Dandim 0116 Nagan Raya Letkol Inf Nanak Yuliana kepada Antara, Sabtu (29/12) di Suka Makmue.

Benda peninggalan kerajaan yang dianggap sebagai peninggalan sejarah Aceh ini, diamankan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sekaligus menghindari penyalahgunaan dari pihak tertentu yang akan memanfaatkan benda kuno tersebut.

"Kita amankan meriam ini, karena dikhawatirkan akan hilang apabila tetap dibiarkan berada di lokasi temuan," tambah dandim.

Dandim juga membenarkan, saat benda tersebut akan diamankan ke Koramil Darul Makmur, Nagan Raya, terdapat pro kontra di kalangan masyarakat dan sebagian berharap meriam tersebut tetap berada di lokasi.

Baca juga: Warga temukan meriam pemberian Kerajaan Turki

Sedangkan pihak keluarga yang merupakan ahli waris bersama perangkat desa, berharap meriam kuno tersebut diamankan sementara waktu oleh TNI, sambil menunggu tuntasnya penetapan lahan tersebut menjadi salah satu kawasan cagar budaya di Nagan Raya.

Nanak Yuliana juga berjanji nantinya TNI siap membantu masyarakat di kawasan Ujong Raja, Darul Makmur, apabila lokasi temuan meriam yang selama ini diduga merupakan bekas Kerajaan Seuneuam, dijadikan sebagai salah satu situs sejarah yang harus dilestarikan, sebagai warisan budaya Aceh.

"Kalau sudah jadi nanti saya akan bantu bersama prajurit TNI untuk merapikan, membersihkan sesuai keinginan dari masyarakat," jelasnya.

Ia juga menambahkan, sebelumnya juga ada informasi di masyarakat bahwa pernah ada temuan serupa, terkait keberadaan merim kuno peninggalan Kerajaan Seuneuam yang juga hadiah dari Kerajaan Turki.

Namun saat dilakukan pelacakan, sampai saat ini ia belum menemukan warga yang diduga menyimpan barang bersejarah tersebut.

Baca juga: DPRK: Pemkab Nagan harus beri bonus penemu meriam kuno

"Intinya benda bersejarah ini tetap kita amankan sementara waktu, nanti setelah situasi di masyarakat mereda dan ahli waris meminta supaya meriam ini ditempatkan di lokasi semula, pasti kita bawa lagi ke lokasi asal," tegasnya.

Seperti diberitakan, warga Desa Ujong Raja, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya menemukan sebuah meriam yang diduga pemberian Kerajaan Turki di pemukiman warga setempat pada Senin lalu.

Meriam tersebut berukuran panjang sekitar 1,5 meter.

Saat ditemukan, meriam tersebut dalam kondisi berkarat karena diduga telah dimakan usia.

Informasi yang diperoleh Antara, lokasi temuan meriam tersebut berada di kawasan bekas Kerajaan Seuneuam, Aceh yang kala itu masa pemerintahannya dipimpin oleh Sultan Malik Al Fakikh, antara tahun 1487-1530.

Pusat pemerintahannya kala itu berada di Ujong Raja yang kini masuk ke kawasan Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018