Meulaboh (Antaranews Aceh) - PT Mifa Bersaudara kembali menunjukkan bukti nyata komitmenya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

Bersama masyarakat dan aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam wadah komunitas Aroen Meubanja, perusahaan tambang batu bara tersebut kembali menginisiasi program konservasi dan pelepasan ratusan penyu pada pesisir pantai di Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya pada tahun 2019.

"Inisiasi program ini kita lakukan untuk menyelamatkan Penyu dari ancama kepunahan, sekaligus menjaga lingkungan," kata CSR & Corporate Communication Manager PT Mifa Bersaudara, Azizon Nurza kepada Antara, Kamis (17/1) siang.

Didampingi Community Involment Development Superintendent, T Kaddhafi dan Media Relations & Publication Senior Coordinator, Nazaruddin, ia menjelaskan perlu keterlibatan dan dukungan banyak pihak agar konservasi Penyu yang sudah digagas aktivis lingkungan yang tergabung dalam wadah Aroen Meubanja, Aceh Jaya berjalan dengan maksimal.

Azizon menegaskan, dalam program ini nantinya para aktivis dapat berkonsultasi dan melibatkan perguruan tinggi seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh untuk mengelola program konservasi dimaksud.

"Tentunya dengan melibatkan banyak lembaga di Aceh Barat seperti salah satunya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU Meulaboh, diharapkan makin memperkuat program ini," tambahnya.

Ia berharap ke depan, PT Mifa Bersaudara dapat bekerjasama dengan banyak lembaga untuk kegiatan penyelamatan lingkungan seperti ini, pungkas Azizon yang merupakan Pengurus DPP Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO).

Sementara itu, Ketua Aroen Meubanja, Aceh Jaya, Dedi mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga koservasi Penyu ini merupakan bentuk penyelamatan Penyu dari kepunahan.
 
Pelepasan penyu juga dilaksanakan setiap tahun dan tahun 2019 ini merupakan tahun kedua PT Mifa Bersaudara ikut terlibat mensupport pelaksanaan kegiatan ini.

"Harapan kami hal ini bisa diikuti oleh perusahaan dan lembaga-lembaga lainnya, sehingga makin banyak penyu yang bisa kita selamatkan," harap Dedi.

Ia juga menjelaskan, populasi penyu saat ini sudah semakin langka dan terancam punah akibat perburuan yang kian meningkat.

Selain itu, satwa tersebut sering terjaring oleh nelayan yang mengakibatkan habitat hidup Penyu di beberapa area sudah mulai rusak, karena adanya pemanfaatan kawasan pesisir yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

"Akibat pemanfaat kawasan pesisir secara besar-besaran, juga menyebabkan Penyu kehilangan tempat untuk bertelur," tambahnya.

Oleh karena itu, mereka tergerak untuk melakukan kegiatan penyelamatan Penyu dan berterima kasih kepada PT Mifa Bersaudara yang selama ini sangat konsen dalam penyelamatan lingkungan, pungkasnya.

 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019