Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan mengembangkan budi daya tiram dengan sistem terapung.

Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Banda Aceh Zulkifli Syahbuddin di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, pengembangan budi daya sistem terapung untuk meningkatkan produktivitas petani tiram.

"Selama ini, usaha tiram dilakukan secara tradisional. Pengelolaan dengan cara tradisional tidak mampu meningkatkan produktivitas petani tiram," kata Zulkifli.

Pengelolaan secara tradisional, kata dia, juga akan mempercepat habisnya sumber daya karena diambil setiap hari. Dengan pengembangan budi daya sistem terapung diyakini menjaga potensi tiram tetap terjaga.

Zulkifli menyebutkan, tahap awal pengembangan dilakukan di kawasan pesisir, seperti di Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Sistem tersebut akan dibudidayakan kelompok masyarakat setempat.

"Metode budi daya dengan menggunakan keranjang sebagai tempat penampungan bibit tiram untuk dibesarkan hingga ukuran konsumsi. Lama waktu panen sekitar enam bulan," ungkap Zulkifli.

Dengan budi daya sistem terapung, petani tidak perlu lagi berendam dalam waktu dalam dalam air mencari tiram. Tiram yang dibudidayakan tinggal diambil dari keranjang setelah siap panen.

"Kami akan dampingi masyarakat dalam modernisasi pengembangan budi daya tiram tersebut. Modernisasi budi daya ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir," kata Zulkifli Syahbuddin.
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019