Warga di Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya menemukan sejumlah ikan mati dan mengapung di saluran pembuangan air yang berada di sekitar PLTU Nagan Raya.

Warga menduga, sejumlah ikan yang mati tersebut akibat tercemar setelah adanya kebocoran pembuangan limbah material pengolahan batu bara.

"Ada ikan yang mati di sekitar PLTU Nagan Raya, kami belum tahu apa penyebabnya," kata Samsul, Kepala Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya kepada Antara, Minggu (7/4).

Menurutnya, ikan yang mati dan mengapung tersebut ditemukan oleh warga yang berdomisili di sekitar PLTU setempat, sehingga membuat sebagian masyarakat di wilayah itu resah.

Samsul mengakui sudah melaporkan temuan tersebut kepada manajemen PLTU Nagan Raya agar segera diketahui penyebabnya.

Bahkan beberapa saat dilaporkan, tim dari perusahaan dan intansi terkait dari pemerintah daerah juga sudah mengambil sampel air di lokasi temuan ikan guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, Manager PLTU Nagan Raya, Harmanto yang dikonfirmasi Antara secara terpisah, membantah bahwa temuan sejumlah ikan yang mati mengapung di saluran pembuangan air di PLTU setempat mati karena diduga tercemar limbah.

"Tidak benar kami dari PLTU membuang limbah ke parit sesuai info dari masyarakat," katanya.

Menurutnya, air yang keluar di samping pagar pembangkit listrik setempat adalah air domestik dan bukan berasal dari pemakaian unit.
 
"Buangan air hujan, air kamar mandi, air mushola dan itu rutin kita lakukan pengecekan kualitas air," tambahnya.
 
Pihaknya mengakui sudah melakukan pengecekan Ph air di lokasi dan hasilnya masih sesuai dengan baku mutu yang disyaratkan.

"Hasil pengukuran Ph air sebesar 7,2 dari baku mutu yang disyaratkan 6 sampai 9 Ph-nya," pungkas Harmanto.

 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019