Pemerintah Aceh akan meningkatkan pengetahuan navigasi nelayan untuk mencegah mereka ditangkap karena masuk wilayah teritorial negara lain saat mencari ikan.

"Banyak nelayan Aceh ditangkap otoritas negara lainnya saat menangkap ikan. Ini terjadi karena mereka tidak memahami navigasi dan batas wilayah antarnegara," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Aceh Besar, Senin.

Pernyataan tersebut dikemukakan Plt Gubernur Aceh ketika menyambut kepulangan 22 nelayan asal Aceh Timur yang ditangkap aparat keamanan Myanmar pada 6 Februari 2019.

Nova menyebutkan, penangkapan nelayan Aceh oleh otoritas negara tetangga seperti Myanmar dam Thailand terjadi berulang kali. Peningkatan kapasitas nelayan, khususnya pengetahuan navigasi upaya agar tidak ada lagi nelayan Aceh yang ditangkap.

Selain peningkatan pengetahuan nelayan, Pemerintah Aceh juga akan berupaya membantu meningkatkan peralatan navigasi nelayan, sehingga bisa memantau batas-batas negara tetangga.

"Pemerintah Aceh tentu tidak menginginkan ada lagi nelayan yang ditangkap di negara tetangga. Sebab, penangkapan nelayan ini berulang kali terjadi. Ini harus dicegah dengan meningkatkan pengetahuan navigasi nelayan," sebut Nova.

Seperti yang dialami nelayan Aceh yang sudah dipulangkan, sebut Plt Gubernur, mereka ditangkap karena tidak mengetahui sudah berada di wilayah negara lain saat menangkap ikan.

"Kami berterima kasih kepada Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Indonesia di Myanmar, Pemerintah Myanmar, serta pihak terkait lainnya yang telah mengupayakan pemulangan nelayan Aceh," kata Nova Iriansyah
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019