Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Aceh menyatakan persediaan beras di provinsi ujung barat Indonesia tersebut kini mencapai 23 ribu ton
"Persediaan beras itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh hingga tujuh bulan ke depan," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Aceh Sabaruddin Amrullah di Aceh Besar, Selasa.
Sabaruddin menyebutkan, persediaan tersebut disimpan di gudang-gudang Bulog yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Namun, jika persediaannya berkurang, akan langsung ditambah.
"Kami akan tambah persediaan beras dengan membeli hasil panen petani. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir stok beras, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan," sebut Sabaruddin.
Terkait dengan harga beras, Sabaruddin Amrullah menyebutkan harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut tetap terjaga stabil dan tidak melampui harga eceran setempat atau HET.
"Kami terus menjaga harga beras di pasaran. Harga sekarang masih berada di bawah HET. HET beras di Aceh mencapai Rp9.950 per kilogram," sebut Sabaruddin.
Dengan harga yang sekarang ini, sebut Sabaruddin, beras tidak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap inflasi di Provinsi Aceh. Artinya, harga beras di pasaran tetap normal.
"Kami akan langsung menggelar operasi pasar jika terjadi kenaikan harga. Harga beras yang dilepas dalam operasi pasar berkisar Rp9.000 hingga Rp9.500 per kilogram. Harga beras dalam operasi pasar juga masih di bawah HET," sebut Sabaruddin Amrullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Persediaan beras itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh hingga tujuh bulan ke depan," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Aceh Sabaruddin Amrullah di Aceh Besar, Selasa.
Sabaruddin menyebutkan, persediaan tersebut disimpan di gudang-gudang Bulog yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Namun, jika persediaannya berkurang, akan langsung ditambah.
"Kami akan tambah persediaan beras dengan membeli hasil panen petani. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir stok beras, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan," sebut Sabaruddin.
Terkait dengan harga beras, Sabaruddin Amrullah menyebutkan harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut tetap terjaga stabil dan tidak melampui harga eceran setempat atau HET.
"Kami terus menjaga harga beras di pasaran. Harga sekarang masih berada di bawah HET. HET beras di Aceh mencapai Rp9.950 per kilogram," sebut Sabaruddin.
Dengan harga yang sekarang ini, sebut Sabaruddin, beras tidak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap inflasi di Provinsi Aceh. Artinya, harga beras di pasaran tetap normal.
"Kami akan langsung menggelar operasi pasar jika terjadi kenaikan harga. Harga beras yang dilepas dalam operasi pasar berkisar Rp9.000 hingga Rp9.500 per kilogram. Harga beras dalam operasi pasar juga masih di bawah HET," sebut Sabaruddin Amrullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019