Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih/Bawaslu) Provinsi Aceh menyatakan sebanyak 28 pengawas Pemilu 2019 di provinsi itu menjalani perawatan, baik di rumah sendiri maupun rumah sakit, karena kelelahan menjalankan tugas.

"Kami sudah mendata sampai saat ini ada 28 pengawas pemilu di Aceh sakit karena kelelahan. Ada yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah," kata Ketua Panwaslih Aceh Faizah di Banda Aceh, Senin.

Faizah menyebutkan, mereka kelelahan saat bertugas mengawasi rekapitulasi perolehan suara di tingkat kecamatan. Proses rekapitulasi berlangsung berhari-hari sejak pagi hingga dini hari.

"Dan tidak tertutup kemungkinan jumlah pengawas yang sakit ini bertambah. Kami setiap hari meminta data pengawas pemilu yang sakit dari jajaran pengawas di tingkat kabupaten maupun kecamatan," ujar dia.

Selain 28 pengawas yang sakit karena kelelahan, Faizah menyebutkan ada dua pengawas tempat pemungutan suara atau TPS di Aceh mengalami penganiayaan saat bertugas.

"Yang mengalami penganiaya, seorang pengawas TPS di Banda Aceh dan seorang lagi di Aceh Tenggara. Kasus penganiayaan tersebut sudah diselesaikan," kata Faizah, menyebutkan.

Terkait pengawas pemilu yang meninggal dunia, Faizah menyebutkan informasi yang diterima ada seorang di Kabupaten Aceh Utara. Namun, yang bersangkutan meninggal dunia bukan kelelahan, tetapi karena kecelakaan.

"Detailnya sedang kami data. Informasinya yang bersangkutan staf di sekretariat, tapi apakah di sekretariat pengawas kecamatan atau kabupaten. Yang bersangkutan dilaporkan meninggal dunia seminggu sebelum pemungutan suara," tutur Faizah.
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019