Seorang warga yang berstatus isteri di Kabupaten Aceh Selatan rela menyumbangkan kalung emas seberat 13,3 gram yang merupakan mahar pernikahannya dari suami tercinta, untuk membantu sesama saudara muslim di Palestina.

"Ini mahar nikah dari suami ku tercinta, ku berikan untuk Palestina. Kalimat itu tertulis di secarik kertas, dan kami temukan di dalam amplop dari jamaah masjid di Aceh Selatan," ujar perwakilan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, Munandar di Banda Aceh, Selasa.

Ia melanjutkan, secarik kertas tersebut ditulis tangan oleh si pengirim dengan kalimat berisi dua alinea, dan tidak ada keterangan nama si pemilik kalung emas baik di kertas maupun di surat pembelian kalung emas.

Di surat pembelian kalung emas itu, diketahui bahwa kalung ini dibeli pada tanggal 23 Mei 2016 bercap stempel dari Toko Mas Subur Baru Jalan Merdeka No. 46 Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan.

Si pengirim mengaku, ia terinspirasi dari kisah pengusaha batik Haji Usman yang tinggal di Yogyakarta, bahwa beliau ingin membawa harta kekayaannya sampai meninggal.

"Karena begitu cinta kepada harta, ia ingin membawanya hingga meninggal, sehingga hartanya disumbangkan kepada masjid, anak yatim, madrasah, pesantren, dan orang-orang yang membutuhkan," katanya.

Ia membolehkan, jika kalung emas yang telah disumbangankan tersebut ditukarkan dengan uang, agar bisa membantu masyarakat di Palestina.

Peristiwa tersebut dialami pihaknya dalam roadshow atau pengumpulan dana keliling di kawasan barat-selatan Aceh, dan mengajak masyarakat setempat supaya berpartisipasi membantu Palestina yang menderita akibat zionis Israel.

"Roadshow ini menghadirkan Syekh Ibrahim As-Sumairi asal Palestina di Masjid Agung Istiqamah, Kota Tapaktuan, Aceh Selatan, Selasa (21/5). Donasi itu kami kumpul melalui kotak yang diedarkan selama Syekh Ibrahim mengisi tausiah," kata Tanzil merupakan rekan Munandar yang diutus oleh ACT Aceh melaksanakan pengumpulan dana Palestina di kawasan barat-selatan Aceh.

Ia mengatakan, acara pengumpulan dana ini terselenggara akibat difasilitasi Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Selatan.

"Usai pengumpulan dana, lantas kami pun menghitung jumlah donasi yang terkumpul. Dan kami temukan amplop tipis dalam kotak donasi. Ternyata isinya kalung emas," terang Tanzil.

Berikut isi secarik surat kemanusiaan dari seorang warga di Masjid Agung Istiqamah, Tapaktuan, Aceh Selatan:

Assalamu’alaikum wr wb

Selamat datang saudaraku dari negeri para nabi. Kisah Haji Usman, pengusaha batik di Yogyakarta menginspirasi saya. Saat seseorang bertanya padanya bagaimana ia begitu mudah menginfakkan hartanya, begitu ringan dalam bersedekah, tidak cinta pada harta? Ia menjawab “ sanking cintanya dan sayangnya saya sama harta, sampai-sampai saya tdk rela meninggalkan harta saya di dunia ini, saya tak mau berpisaha dengannya meskipun saya mati. Makanya, saya titip pada mesjid, pada anak yatim, ada madrasah, pada pesantren, pada pejuang dkawah, dan pada mereka yang membutuhkan.

Karena itu, saya ingin menitipkan emas ini (mahar dari suami tercinta) untuk keperluasm saudara-saudaraku di Palestina sana. Silahkan jika ingin ditukarkan dalam bentuk uang. Sampaikan salam saya kepada saudara-saudara di Palestina.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019