Pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMP4) Kabupaten Aceh Barat Daya, mengemukan, rencana studing banding bimbingan teknis seluruh kepala desa (kades) ke Thailand masih tahap wacana.

"Program ini masih tahap usulan dari para kepala desa. Jadi, kita pelajari dulu azas legalitas dan manfaatnya dari kegiatan tersebut studi banding itu," kata Kepala DPMP4 Abdya, Yusan Sulaidi saat dikonfirmasi di Blangpidie, Kamis.

Wartawan menanyakan hal tersebut karena belakangan ini maraknya isu kepala desa di Kabupaten Abdya akan berangkat ke negara Thailand dalam rangka mengikuti bimbingan teknis (bimtek) studi banding.

Yusan mengaku pada tahun 2019, seluruh desa dalam Kabupaten Abdya ada mengalokasikan dana bimtek studi banding kepala desa. Dana bimtek yang dianggarkan tersebut bersumber dari dana desa 2019.

Baca juga: 152 kepala desa di Abdya usulkan studi banding ke Thailand

"Memang tahun ini ada dana bimtek yang dianggarkan oleh masing-masing desa melalui sumber dana desa sebesar Rp20 juta/desa khusus untuk dua orang perangkat desa, yakni kades dan ketua tuha peut (Ketua LKMD)," katanya.

Yusan berkata, wacana ketua tuha peut dan kades akan melakukan perjalanan dinas ke Negara Thailand tersebut muncul saat para kepala desa melakukan rapat tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) 2019 di aula Kantor Badan Perencanaam Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Abdya, beberapa hari lalu.

Dalam rapat tersebut, para Kades mengusulkan tiga pilihan tujuan studing banding, yakni ke Jawa Barat, Jawa Timur dan ke Negara Thailand.

"Studi banding yang diwacanakan tersebut bertujuan untuk menimba ilmu bidang pertanian, perikanan dan peternakan di daerah tujuan untuk diadopsi pada masing-masing desa dalam Kabupaten Abdya," kata Yusan.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019