Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, kembali membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri tahun akademik 2019/2020.
"Untuk tahun ini, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh membuka kesempatan bagi 420 mahasiswa baru melalui jalur ini," kata Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat, Drs M Arif Idris MA kepada Antara, Minggu (30/6).
Menurut dia, jalur mandiri disediakan untuk memberi kesempatan bagi calon mahasiswa yang tidak tertampung pada jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).
Waktu pendaftaran jalur Mandiri dimulai dari tanggal 10 Juni sampai 12 Juli 2019. Tes masuk dan wawancara tanggal 17 Juli 2019. Pengumuman kelulusan tanggal 22 Juli 2019, katanya.
Ada pun pilihan jurusan dan program studi, saat ini STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh memiliki tiga jurusan dengan sebelas program studi, diantaranya Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, dengan program studi Pendidikan Agama, Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan Islam, dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, dengan program studi Hukum Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Hukum Pidana Islam, dan Hukum Tata Negara Islam. Kemudian Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, tersedia Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ilmu Al-Quran dan Tafsir dan Pengembangan Masyarakat Islam.
Sebelumnya, kata M Arif Idris, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh telah melakukan penerimaan jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN. Kedua jalur ini telah selesai dilaksanakan pada Januari hingga Mei 2019, melalui seleksi nasional.
Sementara itu, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr Inayatillah mengatakan besaran uang kuliah tunggal (UKT) masing-masing mahasiswa berbeda, disesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa bersangkutan.
Ada pun besarannya pada tahun 2019 ini yaitu Rp400 ribu, Rp800 ribu, Rp900 ribu, Rp1 juta, Rp1,1 juta, dan Rp2,4 juta.
"Sampai saat ini, uang kuliah tunggal STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh masih yang terendah dari PTKIN yang ada di Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Untuk tahun ini, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh membuka kesempatan bagi 420 mahasiswa baru melalui jalur ini," kata Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat, Drs M Arif Idris MA kepada Antara, Minggu (30/6).
Menurut dia, jalur mandiri disediakan untuk memberi kesempatan bagi calon mahasiswa yang tidak tertampung pada jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN).
Waktu pendaftaran jalur Mandiri dimulai dari tanggal 10 Juni sampai 12 Juli 2019. Tes masuk dan wawancara tanggal 17 Juli 2019. Pengumuman kelulusan tanggal 22 Juli 2019, katanya.
Ada pun pilihan jurusan dan program studi, saat ini STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh memiliki tiga jurusan dengan sebelas program studi, diantaranya Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, dengan program studi Pendidikan Agama, Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan Islam, dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, dengan program studi Hukum Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Hukum Pidana Islam, dan Hukum Tata Negara Islam. Kemudian Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, tersedia Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ilmu Al-Quran dan Tafsir dan Pengembangan Masyarakat Islam.
Sebelumnya, kata M Arif Idris, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh telah melakukan penerimaan jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN. Kedua jalur ini telah selesai dilaksanakan pada Januari hingga Mei 2019, melalui seleksi nasional.
Sementara itu, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr Inayatillah mengatakan besaran uang kuliah tunggal (UKT) masing-masing mahasiswa berbeda, disesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa bersangkutan.
Ada pun besarannya pada tahun 2019 ini yaitu Rp400 ribu, Rp800 ribu, Rp900 ribu, Rp1 juta, Rp1,1 juta, dan Rp2,4 juta.
"Sampai saat ini, uang kuliah tunggal STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh masih yang terendah dari PTKIN yang ada di Indonesia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019