Ketua Umum Yayasan Pangkai Meureunoe Aneuk Neulayan (YPMAN) Aceh, H T Bustamam menyebutkan, jumlah dana hibah atau dana abadi yang dikelola pihaknya sebesar Rp67 miliar diperuntukkan untuk pendidikan anak nelayan se-Provinsi Aceh.
"Sekarang jumlah dana abadi yang dikelola YPMAN Rp67 miliar, dana ini tidak boleh berkurang dan pendapatan dari pengelolaan dana itu disalurkan untuk pendidikan anak nelayan," kata Ketua Umum YPMAN, H T Bustamam di Kantor YMPAN Banda Aceh, Selasa.
Bustamam menyebutkan, penghasilan yang diperoleh dari hasil deposito dana abadi tersebut digunakan untuk tiga hal yakni, dana beasiswa 75 persen, dana operasional 15 persen dan tambahan dana abadi 10 persen.
"Semua tercatat dengan rapi dan setiap tahun diaudit oleh akuntan publik. Kemudian, hasil audit tersebut kami serahkan kepada Pemerintah Aceh, DPR Aceh dan Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana," ungkap Bustamam didampingi Sekretaris Umum YPMAN Miftachuddin Cut Adek sembari menyodorkan data hasil audit akuntan publik.
Ia menjelaskan, dana abadi tersebut sumbernya berasal dari hasil lelang kapal Thailand yang memasuki perairan Aceh secara ilegal pada tahun 1999.
"Hasil lelang kapal sitaan Thailand itu sebesar Rp11,9 miliar dihibahkan ke YPMAN oleh Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Aceh pada tahun 2001," kenang Ketua Umum YPMAN yang juga menjebat sebagai Panglima Laot Aceh.
Kemudian, ia menyebutkan, pada tahun 2007 YPMAN kembali menerima dana hibah ke dua sebesar Rp44,7 milyar dari Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang disalurkan melalui Pemerintah Aceh.
"Jadi, sesuai Akte Notaris Nomor 62 tanggal 28 November 2001, dana tersebut tidak boleh berkurang dan hasil dari pengelolaan dana itu disalurkan untuk biasiswa anak nelayan dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh," sebut dia.
lebih lanjut ia merincikan, sejak tahun 2002 hingga 2018 YPMAN telah menyalurkan biasiswa untuk 33.653 anak nelayan se-Provinsi Aceh.
Ia menyebutkan, ke-33.653 anak nelayan Aceh tersebut yaitu, 13.906 Sekolah Dasar (SD), 9.621 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 6.790 Sekolah Menagah Umum (SMU) dan 3.336 Perguruan Tinggi (PT), dan per tahun biasiswa yang disalurkan sekitar Rp4 miliar.
"Sejak tahun 2002 hingga 2018, jumlah biasiswa reguler yang telah kami salurkan untuk SD, Rp9,436 miliar, SMP, Rp8,747 miliar, SMU, Rp7,766 miliar dan Perguruan Tinggi (PT), 5,719 miliar," rinci Sekretaris Umum YPMAN.
Yang memperoleh biasiswa itu sesuai rekomendsi Panglima Loat kabupetan/kota se- Provinsi Aceh dan disepakaiti melalui musyawarah. Kami berkingin anak-anak nelayan Aceh mendapat pendidikan yang layat dan terampil dimasa mendatang," demikian kata Miftachuddin yang juga menjabat sebagai Wakil Panglima Loat Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Sekarang jumlah dana abadi yang dikelola YPMAN Rp67 miliar, dana ini tidak boleh berkurang dan pendapatan dari pengelolaan dana itu disalurkan untuk pendidikan anak nelayan," kata Ketua Umum YPMAN, H T Bustamam di Kantor YMPAN Banda Aceh, Selasa.
Bustamam menyebutkan, penghasilan yang diperoleh dari hasil deposito dana abadi tersebut digunakan untuk tiga hal yakni, dana beasiswa 75 persen, dana operasional 15 persen dan tambahan dana abadi 10 persen.
"Semua tercatat dengan rapi dan setiap tahun diaudit oleh akuntan publik. Kemudian, hasil audit tersebut kami serahkan kepada Pemerintah Aceh, DPR Aceh dan Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana," ungkap Bustamam didampingi Sekretaris Umum YPMAN Miftachuddin Cut Adek sembari menyodorkan data hasil audit akuntan publik.
Ia menjelaskan, dana abadi tersebut sumbernya berasal dari hasil lelang kapal Thailand yang memasuki perairan Aceh secara ilegal pada tahun 1999.
"Hasil lelang kapal sitaan Thailand itu sebesar Rp11,9 miliar dihibahkan ke YPMAN oleh Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Aceh pada tahun 2001," kenang Ketua Umum YPMAN yang juga menjebat sebagai Panglima Laot Aceh.
Kemudian, ia menyebutkan, pada tahun 2007 YPMAN kembali menerima dana hibah ke dua sebesar Rp44,7 milyar dari Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang disalurkan melalui Pemerintah Aceh.
"Jadi, sesuai Akte Notaris Nomor 62 tanggal 28 November 2001, dana tersebut tidak boleh berkurang dan hasil dari pengelolaan dana itu disalurkan untuk biasiswa anak nelayan dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh," sebut dia.
lebih lanjut ia merincikan, sejak tahun 2002 hingga 2018 YPMAN telah menyalurkan biasiswa untuk 33.653 anak nelayan se-Provinsi Aceh.
Ia menyebutkan, ke-33.653 anak nelayan Aceh tersebut yaitu, 13.906 Sekolah Dasar (SD), 9.621 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 6.790 Sekolah Menagah Umum (SMU) dan 3.336 Perguruan Tinggi (PT), dan per tahun biasiswa yang disalurkan sekitar Rp4 miliar.
"Sejak tahun 2002 hingga 2018, jumlah biasiswa reguler yang telah kami salurkan untuk SD, Rp9,436 miliar, SMP, Rp8,747 miliar, SMU, Rp7,766 miliar dan Perguruan Tinggi (PT), 5,719 miliar," rinci Sekretaris Umum YPMAN.
Yang memperoleh biasiswa itu sesuai rekomendsi Panglima Loat kabupetan/kota se- Provinsi Aceh dan disepakaiti melalui musyawarah. Kami berkingin anak-anak nelayan Aceh mendapat pendidikan yang layat dan terampil dimasa mendatang," demikian kata Miftachuddin yang juga menjabat sebagai Wakil Panglima Loat Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019