Pemerintah Kota Banda Aceh bertekad  meningkatkan indeks kecerdasan konsumen (IKK) di kota setempat salah satunya dengan mengoptimalkan sosialisasi.

"Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak dan juga komunitas dalam menyosialisasikan perilaku konsumen cerdas dalam setiap bertransaksi dengan tetap memperhatikan adanya izin edar, kedaluwarsa, memastikan kemasannya tidak rusak, tidak mengandung boraks dan formalin," kata  Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menjadi salah satu narasumber ngobrol santai soal perlindungan konsumen bersama dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh (Disperindag) Muhammad Raudhi dan turut menghadirkan Ketua YAPKA Aceh, Fahmiwati dan BPOM Banda Aceh, Zulkifli.

Ia menjelaskan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membeli baik itu produk makanan, obat dan juga kosmetik maka nilai IKK di ibu kota Provinsi Aceh itu akan meningkat dari saat ini hanya 25 persen.

Menurut dia, kegiatan yang diselenggarakan tersebut juga merupakan langkah penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli setiap kebutuhan.

Kepala Disperindag Aceh, Muhammad Raudhi mengatakan, pihaknya juga terus meningkatkan edukasi melalui Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) dan juga Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) guna menjadikan masyarakat Aceh sebagai konsumen cerdas dan berdaya.

"Kami akan terus berupaya membentuk di seluruh kabupaten/kota sehingga edukasi dapat terus berlanjut secara berkesinambungan kepada masyarakat. Saat ini kita juga sedang merekrut LPKSM di Aceh Utara dan Lhokseumawe," katanya.

 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019