Petani Desa Ie Lhob, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sudah siap-siap mengolah lahan sawah mereka untuk ditanami padi menyusul mulai seringnya turun hujan akhir-akhir ini.

"Alhamdulillah, akhir-akhir ini hujan sudah mulai turun, kami segera membajak sawah mengejar tanam padi serentak MT gadu 2019,” kata Ketua kelompok tani Sabe-Sabena, Desa Ie Lhob, Kamaruddin, Senin.

Menurut Kamaruddin, proses pengolahan lahan sawah di desanya sudah 10 tahun lebih tidak lagi menggunakan tenaga hewan (kerbau), akan tetapi petani membajak sawahnya dengan menggunakan traktor.    

Baca juga: Gubernur Aceh Tanam Padi Perdana di Abdya

Selanjutnya, kata dia, lahan sawah di desanya selama ini belum digarap petani lantaran saluran irigasi tidak memiliki air, sehingga hampir rata-rata lahan sawah mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

Namun, sejak tiga hari terakhir hujan pun mulai turun dan mereka (petani) mulai memacu membajak lahan sawah supaya tidak ketinggalan dengan kecamatan lain yang sudah memasuki tahap penyemaian benih.

"Tadi pagi Keujruen Blang (lembaga adat sawah) sudah memberikan pengumuman melalui pengeras suara milik desa. Keujruen meminta semua petani segera garap sawah, karena sudah turun hujan," tuturnya.

Baca juga: Kemarau sebabkan ribuan hektare sawah di Aceh Barat gagal tanam

Kepala Bidang Produksi pada Dinas Pertanian, Abdya, Darwis dikonfirmasi mengatakan, proses pengolahan lahan sawah pada musim tanam gadu 2019 di daerahnya kini sudah mencapai 60 persen dari total luas lahan sawah mencapai 10 ribu hektare lebih di sembilan kecamatan.

Untuk lahan sawah di Kecamatan Blangpidie dan Kecamatan Susoh, lanjutnya, rata-rata petani sudah selesai tahap pengolahan dan bahkan sudah memasuki tahap penanaman seperti di Desa Blang Dalam, dan sejumlah desa lainnya.

"Berdasarkan laporan saya terima dari bidang Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA), bahwa luas lahan sawah yang sudah selesai pengolahan sekitar 60 persen, baik membajak dengan traktor milik pemerintah maupun dengan milik swasta,” tuturnya.

Baca juga: Ribuan petani di Nagan Raya terancam gagal tanam padi serentak

Ia mengakui proses tanam padi MT gadu di daerahnya mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan. Hal itu terjadi karena musim kemarau melanda, sehingga beberapa wilayah yang kekurangan air terpaksa menunda proses pengolahan lahan sawah.

"Alhamdulillah, sekarang semua lahan sawah sudah proses pengolahan. Jadi, kita berharap proses membajak ini lancar, supaya target kita awal Septembar 2019 ini semua lahan sawah sudah ditanam padi oleh petani di desa-desa," harapnya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019