Kepala Dinas Pendidikan Aceh Syaridin mengatakan siswa akan mendapatkan banyak materi pendidikan karakter mulai dari kebencanaan, anti radikalisme, kemaritiman, kependudukan, keluarga berencana serta lainnya melalui cara belajar yang terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada, bukan menjadikan sebuah mata pelajaran baru.

Dan itu, menurutnya, bukan merupakan satu kewajiban yang merupakan harga mati, dan jika suatu daerah tidak melaksanakannya maka dianggap gagal.

"Tetapi diharapkan semua nilai-nilai pendidikan yang hari ini telah terjadi bias di kalangan masyarakat ingin dihidupkan kembali, salah satunya melalui bidang pendidikan. Jadi itu (pendidikan karakter) tetap jalan cuma terintegrasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang lain," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Syaridin menjelaskan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan mata pelajaran yakni seperti contohnya mata pelajaran Biologi, siswa mendapatkan materi belajar tentang air atau proses air.

Baca juga: Anak harus mendapatkan pelayanan pendidikan terbaik

Maka di dalam mata pelajaran itu akan disisipkan dengan persoalan-persoalan yang disebabkan jika air tidak terkelola dengan baik, seperti kondisi hutan yang terus-terusan ditebang, maka air itu akan membawa bencana seperti banjir.

"Itu diterapkan melalui pelajaran Biologi. Kemudian mata pelajaran Kimia, kalau kita sembarangan menggunakan bahan kimia maka akan terjadi pencemaran alam, kalau jenis Uranium itu akan terjadi ledakan, juga itu bencana. Jadi seperti itu kita masukkan, tidak ada mata pelajaran bencana tetapi materi pembelajaran," ungkap Syaridin.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dikabarkan akan melaksanakan Instruksi Presiden tentang adanya kurikulum kebencanaan. Tetapi pendidikan kebencanaan itu akan masuk dalam Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPPK), bukan sebagai mata pelajaran tersendiri.

Pewarta: Khalis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019