Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr Marianus Kleden mengatakan, PDI Perjuangan ingin memperlihatkan diri sebagai partai politik yang paling kuat di negeri ini.
"Kehadiran petinggi negeri ini dalam Kongres PDI Perjuangan di Bali, menunjukkan bahwa PDI Perjuangan ingin memperlihatkan diri sebagai partai paling powerfull," kata Marianus Kleden yang Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik Unwira ini di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kehadiran petinggi negeri ini, mulai dari presiden, wakil presiden hingga pimpinan partai politik, termasuk Gerindra dalam Kongres PDI Perjuangan di Bali.
Baca juga: PDIP Banda Aceh dukung Megawati ditetapkan sebagai ketua umum
Baca juga: PDIP Banda Aceh dukung Megawati ditetapkan sebagai ketua umum
"PDIP ingin memperlihatkan dirinya sebagai partai yang paling powerful. Dengan 128 kursi di DPR RI, PDIP jauh di atas Golkar dengan 85 kursi dan Gerindra dengan 78 kursi," kata Marianus Kleden.
Selain itu, presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 adalah hasil besutan PDI Perjuangan.
"Jadi dengan hadirnya petinggi partai plus presiden, wapres dan wapres terpilih, serta ketua-ketua partai koalisi, PDIP ingin mengatakan, ke manapun arah negara ini kami yang tentukan," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi ke Bali hadiri Pembukaan Kongres V PDIP
Baca juga: Presiden Jokowi ke Bali hadiri Pembukaan Kongres V PDIP
Mengenai kehadiran Prabowo Subianto, dia mengatakan, dengan hadirnya Prabowo sebagai rival dalam dua kali pilpres di Kongres PDIP Bali, melegitimasi klaim PDI Perjuangan sebagai partai dengan powerfull.
"Dengan hadirnya Prabowo sebagai rival dalam dua kali plpres, maka legitimasi klaim PDI Perjuangan sebagai partai dengan powerfull menjadi sangat kuat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019