Denpasar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memastikan Bali akan mendapat jatah menteri dalam kabinet yang akan dipimpinnya selama lima tahun ke depan bersama Cawapres terpilih H Ma'ruf Amin.
"Yang jelas dari Bali pasti ada," kata Presiden usai menghadiri Pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Kamis.
Orang nomor satu di Indonesia itu menyebut jumlah menteri yang akan membantunya menjalankan pemerintahan hingga 2024 itu sebanyak 34 menteri.
Namun, Jokowi mengaku belum bertemu dengan ketua-ketua partai koalisi untuk membicarakan lebih detail terkait dengan posisi calon-calon menteri kabinet.
"Kalau sudah ketemu, kita akan berbicara nanti tambahan koalisi misalnya," ucapnya yang datang ke arena Kongres PDI Perjuangan tersebut mengenakan pakaian adat Bali berwarna merah dengan memakai destar (ikat kepala) tenunan songket yang juga berwarna merah.
Baca juga: Megawati nolak PDIP hanya dapat empat menteri
Yang jelas, menurut Jokowi, semuanya melalui hitungan, kalkulasi, dan kajian yang disesuaikan dengan kepentingan bangsa dan kepentingan negara. "Kalau baik untuk bangsa dan negara kenapa tidak, dari semuanya," ujarnya.
Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan untuk memantapkan implementasi toleransi yang terus-menerus dan secara luas.
Dalam Pemilu 2019, Pasangan capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Bali memperoleh sebanyak 2.351.057 suara ( 92 persen) dan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno 213.415 suara (8 persen).
Persentase kemenangan Jokowi-Amin di Provinsi Bali ini tercatat yang tertinggi dibandingkan 33 provinsi lainnya di Tanah Air.
Adapun sebaran perolehan suara Jokowi-Ma'ruf Amin untuk sembilan kabupaten/kota di Bali yakni di Kabupaten Jembrana (153.126), Tabanan (302.441), Badung (318.813), Gianyar (318.536), Klungkung (118.237), Bangli (149.453), Karangasem (274.861), Buleleng (383.571), dan Kota Denpasar (338.019).
Presiden Joko Widodo pastikan Bali dapat jatah menteri
Kamis, 8 Agustus 2019 17:08 WIB