Bali (ANTARA) - Megawati banyak melontarkan kelakar politik dalam pidato sambutannya di acara pembukaan Kongres V PDIP, di Bali, Kamis yang dihadiri Presiden Jokowi, Wapres JK, Capres Terpilih Ma'ruf Amin dan sejumlah ketua umum partai.
Salah satu kelakar Megawati yang dilontarkan adalah soal komposisi "jatah" menteri bagi PDIP di kabinet mendatang.
Awalnya Megawati bercerita bahwa pada era pemerintahan Presiden SBY, dirinya sempat ditawari delapan menteri bagi PDI Perjuangan, namun Mega menolaknya.
"Saya bilang enggak mau. Lalu anak-anak (kader) ada yang menggerutu. Katanya 'ibu anak-anak susah berjuang'. Saya bilang 'kalau lo kepingin jadi menteri, keluar dari PDIP, nggak pake e e e," kata Megawati.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut tak ada jatah-jatahan kursi menteri
Dia lalu mengatakan hal berbeda terjadi di era Presiden Jokowi. Di era pemerintahan Jokowi, kata Mega, PDIP harus mendapat pos menteri yang banyak.
"Kalau pak Jokowi (presidennya) mesti banyak (menteri PDIP), kita kan pemenang dua kali. Jangan nanti (pak Jokowi bilang) 'PDIP sudah banyak kemenangan, sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma empat', ya emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau. Orang yang tidak dapat saja minta. Horeee," seloroh Mega.
Pernyataan Mega itu mengundang tawa seluruh peserta kongres. Presiden Jokowi juga tampak tertawa lepas mendengar pernyataan Megawati itu.
Megawati lalu melanjutkan pernyataannya, "Ini dalam kongres partai bapak Presiden, saya minta dengan hormat, PDIP akan masuk dalam kaninet dengan jumlah menteri yang harus terbanyak. Saksikan ya. Sip," kata Mega sambil mengacungkan dua jempol dan tertawa, serta tubuhnya bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan.
Presiden Jokowi serta seluruh peserta kongres pun kembali tampak tertawa mendengar dan menyaksikan pidato Megawati tersebut.