Khatib shalat hari raya Idul Adha Ustad H Masrul Aidil yang juga pimpinan Babul Maghfirah Cot Keueng, Aceh Besar, mengajak pemimpin menjadi teladan bagi masyarakat.
"Pemimpin harus menjadi teladan bagi masyarakat," kata Ustad H Masrul Aidil dalam khotbah shalat Idul Adha di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu.
Shalat Idul Adha di masjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut dengan imam Tgk H Jamhuri Ramli. Shalat diikuti ribuan warga Banda Aceh dan sekitarnya.
Menurut khatib, keteladanan seorang pemimpin menjadi kunci keberhasilan sebuah wilayah, tidak terkecuali di Provinsi Aceh. Pemimpin yang teladan juga akan mampu mempersatukan masyarakatnya.
"Seperti diperlihatkan pemimpin dan pejuang Indonesia yang bersatu dan memperlihatkan keteladanannya, sehingga membawa bangsa ini meraih kemerdekaannya," sebut Ustad Masrul Aidil.
Dalam khotbahnya, Ustad Masrul Aidil memberi apresiasi kepada Bupati Aceh Besar Mawardi Ali yang mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional sementara Bandara Sultan Iskandar Muda saat shalat lebaran.
"Kebijakan memberi kesempatan kepada petugas Bandara Sultan Iskandar Muda menunaikan shalat Idul Adha serta melaksanakan kurban. Kami berharap pemimpi lainnya di Aceh membuat kebijakan yang memihak masyarakat," kata Ustad Masrul Aidil.
Menyangkut dengan pelaksanaan qurban, Ustad Masrul Aidil mengatakan qurban bukan untuk menunjukkan kemampuan seseorang, tetapi bagaimana membangun kepedulian terhadap sesama.
"Dengan berqurban bisa membantu sesama. Apalagi, ada masyarakat daerah lain tidak pernah berqurban karena keterbatasan ekonomi. Dengan adanya kepedulian sesama, kita bisa membantu mereka untuk berqurban," kata Ustad Masrul Aidil.
Khotbah shalat Idul Adha tersebut sempat diwarnai matinya pengeras suara di bagian luar Masjid Raya Baiturrahman. Banyak warga akhir memilih meninggalkan masjid karena suara khatib tidak terdengar jelas.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Pemimpin harus menjadi teladan bagi masyarakat," kata Ustad H Masrul Aidil dalam khotbah shalat Idul Adha di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu.
Shalat Idul Adha di masjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut dengan imam Tgk H Jamhuri Ramli. Shalat diikuti ribuan warga Banda Aceh dan sekitarnya.
Menurut khatib, keteladanan seorang pemimpin menjadi kunci keberhasilan sebuah wilayah, tidak terkecuali di Provinsi Aceh. Pemimpin yang teladan juga akan mampu mempersatukan masyarakatnya.
"Seperti diperlihatkan pemimpin dan pejuang Indonesia yang bersatu dan memperlihatkan keteladanannya, sehingga membawa bangsa ini meraih kemerdekaannya," sebut Ustad Masrul Aidil.
Dalam khotbahnya, Ustad Masrul Aidil memberi apresiasi kepada Bupati Aceh Besar Mawardi Ali yang mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional sementara Bandara Sultan Iskandar Muda saat shalat lebaran.
"Kebijakan memberi kesempatan kepada petugas Bandara Sultan Iskandar Muda menunaikan shalat Idul Adha serta melaksanakan kurban. Kami berharap pemimpi lainnya di Aceh membuat kebijakan yang memihak masyarakat," kata Ustad Masrul Aidil.
Menyangkut dengan pelaksanaan qurban, Ustad Masrul Aidil mengatakan qurban bukan untuk menunjukkan kemampuan seseorang, tetapi bagaimana membangun kepedulian terhadap sesama.
"Dengan berqurban bisa membantu sesama. Apalagi, ada masyarakat daerah lain tidak pernah berqurban karena keterbatasan ekonomi. Dengan adanya kepedulian sesama, kita bisa membantu mereka untuk berqurban," kata Ustad Masrul Aidil.
Khotbah shalat Idul Adha tersebut sempat diwarnai matinya pengeras suara di bagian luar Masjid Raya Baiturrahman. Banyak warga akhir memilih meninggalkan masjid karena suara khatib tidak terdengar jelas.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019