Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan akan tetap memfokuskan pemberian bantuan untuk meringankan penderitaan korban angin kencang yang tersebar di lima desa di Kecamatan Sungai Mas, Minggu sore.
"Pemerintah daerah akan membantu masyarakat dengan bantuan masa panik (darurat, red.), nanti kita juga akan meminta bantuan ke Pemerintah Aceh agar masyarakat dapat membangun kembali rumahnya yang rusak," kata Bupati Ramli M.S. kepada ANTARA di Aceh, Minggu malam.
Adapun rumah warga yang rusak akibat musibah itu, di antaranya tiga unit rumah di Desa Geudong, 16 unit rumah di Desa Sarah Perlak, tiga unit rumah di Desa Lancong, serta satu unit rumah masing-masing di Desa Tutut dan Tungkop.
Baca juga: Mahasiswa bantu pembangunan rumah korban badai di Aceh Barat
Dia mengatakan angin kencang yang melanda kawasan pedalaman Aceh Barat tersebut, baru kali ini terjadi.
Untuk itu, kata dia, ke depan pemerintah melalui intansi terkait akan memberikan edukasi bagi masyarakat agar tanggap saat terjadinya bencana sehingga tidak jatuh korban.
Ramli juga mengakui bahwa kabupaten tersebut merupakan daerah yang rawan terjadinya bencana alam, seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terjangan angin kencang dan puting beliung, dan rob.
Baca juga: Angin kencang terbangkan atap rumah dan pohon bertumbangan di Aceh Jaya
Untuk itu, pemerintah juga berupaya meminta bantuan kepada pemerintah pusat agar mengalokasikan dana penanggulangan bencana bagi masyarakat di daerah itu.
Dia mengharapkan mulai 2020 upaya tersebut dapat terealisasi.
"Kita juga akan fokuskan penempatan anggaran di APBK, sehingga ketika terjadi bencana, masyarakat dapat segera tertolong," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Pemerintah daerah akan membantu masyarakat dengan bantuan masa panik (darurat, red.), nanti kita juga akan meminta bantuan ke Pemerintah Aceh agar masyarakat dapat membangun kembali rumahnya yang rusak," kata Bupati Ramli M.S. kepada ANTARA di Aceh, Minggu malam.
Adapun rumah warga yang rusak akibat musibah itu, di antaranya tiga unit rumah di Desa Geudong, 16 unit rumah di Desa Sarah Perlak, tiga unit rumah di Desa Lancong, serta satu unit rumah masing-masing di Desa Tutut dan Tungkop.
Baca juga: Mahasiswa bantu pembangunan rumah korban badai di Aceh Barat
Dia mengatakan angin kencang yang melanda kawasan pedalaman Aceh Barat tersebut, baru kali ini terjadi.
Untuk itu, kata dia, ke depan pemerintah melalui intansi terkait akan memberikan edukasi bagi masyarakat agar tanggap saat terjadinya bencana sehingga tidak jatuh korban.
Ramli juga mengakui bahwa kabupaten tersebut merupakan daerah yang rawan terjadinya bencana alam, seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terjangan angin kencang dan puting beliung, dan rob.
Baca juga: Angin kencang terbangkan atap rumah dan pohon bertumbangan di Aceh Jaya
Untuk itu, pemerintah juga berupaya meminta bantuan kepada pemerintah pusat agar mengalokasikan dana penanggulangan bencana bagi masyarakat di daerah itu.
Dia mengharapkan mulai 2020 upaya tersebut dapat terealisasi.
"Kita juga akan fokuskan penempatan anggaran di APBK, sehingga ketika terjadi bencana, masyarakat dapat segera tertolong," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019